29 June 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Ludruk di Mata Diego Vergas

Ludruk di Mata Diego Vergas

Posted by :Alumni SK Posted date : 18 February 2012 In Internasional Comments Off on Ludruk di Mata Diego Vergas

Foto ini adalah karya Diego Verges. Seorang fotografer lulusan Universidad Complutense de Madrid. Verges cukup setia pada gaya fotografi jurnalistik. Pendekatan ini jugalah yang membawanya ke tempat-tempat terpencil di dunia. Mulai dari Gabon hingga ke pulau Siberut.

Pada foto terpampang, dia menampilkan seniman Ludruk asal Surabaya. Bagi Verges, ada satu pertanyaan yang cukup mengusik dirinya, secara keseluruhan pemain ludruk adalah diperankan oleh pria. Termasuk untuk tokoh perempuan (Ibu-ibu atau Nenek-nenek) juga dilakoni oleh pria. dan yang menjadi pertanyaannya, mengapa bukan perempuan saja yang memainkan karakter perempuan? Jawabannya kembali ke masa lalu, awal dari terciptanya ludruk itu sendiri. Di saat Ludruk pertama kali dipentaskan, masyarakat masih menilai tabu bila ada wanita/perempuan tampil di atas panggung. Sehingga untuk menyiasati hal itu, diciptakanlah tokoh “perempuan” yang diperankan oleh laki-laki. Dan seiring dengan berjalannya waktu, posisi laki-laki yang memerankan tokoh perempuan diminati oleh waria. Selain sebagai mata pencaharian, para waria ini juga mendalami Ludruk sebagai media penyaluran bakat yang tidak semua orang mampu membawakannya.

Akan menjadi memprihatinkan kalau seni Ludruk, yang banyak orang bilang disetarakan dengan seni KABUKI asal jepang ini, luntur dan tidak tersentuh oleh pihak-pihak yang seharusnya menjaga dan melestarikan kesenian tradisional ini. Apakah masih juga menunggu pihak asing untuk mempopulerkannya? Kalau bukan kita, siapa lagi?

Tulisan ini diambil dari sumber: http://www.diegoverges.com dengan penyuntingan tulisan seperlunya. 

Share Button
Tags
tweet
Siaran Pers: Sistem Heterosentris Marginalisasi LGBTOurVoice Press-Release: Heterocentric System Creates Marginalization against Non-Heterosexual Groups
Cauro hige, keluar dari penjara maskulinitas

Related posts

  • Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 tahun

    Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 ...

    7 June 2022

  • APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat Merayakan Bulan Kebanggaan 2022 Semuanya

    APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat ...

    3 June 2022

  • Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    21 May 2022

  • Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan Sesama Jenis Pada November

    Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan ...

    14 May 2022

  • Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di London

    Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di ...

    10 May 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.