25 February 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Nasional » Pierre Gruno Menyesal Karena Stigma Gay

Pierre Gruno Menyesal Karena Stigma Gay

Posted by :Alumni SK Posted date : 17 April 2012 In Nasional 0

Jakarta – Aktor gaek Pierre Gruno, mengungkapkan ia pernah menyesalkan karena melewatkan kesempatannya untuk berkarya hingga kancah internasional. Ia mengaku pernah ditawari majalah ternama di Prancis, dan kesempatan bermain film dari Australia.

“Dulu saya pernah ditawar oleh salah satu majalah besar dari Prancis, sekitar tahun 1978. Waktu itu karier saya sedang naik daun karena menjadi model. Namun, karena banyaknya stigma yang mengatakan majalah tersebut banyak gay, maka kesempatan itu saya tolak,” ujarnya dalam sela-sela konferensi pers film terbarunya, The Witness, di fX lifestyle X’nter, Senin (16/4) siang.

Pierre menjelaskan, waktu itu majalah fashion tersebut menawarkan kontrak pertama selama setahun. “Pada enam bulan pertama saya gabung dengan beberapa model lainnya. Setelah sukses, baru boleh punya apartemen sendiri dan mengajak keluarga,” tuturnya.

Pierre mengaku menyesali hal tersebut karena merasa hal itu adalah kesempatan besarnya untuk berkarier. Selain itu, ia juga dapat menjadi “pintu” untuk menunjukkan generasi Indonesia di kancah internasional. “Saya nyesel, karena bukan hanya buat saya, tetapi juga buat model generasi yang akan datang.” ujar pria bernama asli Pierre Sadaq Hamid ini.

Pada kesempatan keduanya, Pierre, 53 tahun, ditunjuk untuk ikut dalam film yang digarap production house dari Australia, dalam film yang bertemakan tentang bom Bali. Ia merasa itu adalah kesempatan besar, mengingat film Australia banyak yang terkenal hingga Amerika Serikat, baik dari sutradara maupun bintang filmnya.

Namun, pada kesempatan keduanya tersebut, ia kembali gagal. Filmnya tidak mendapat ijin dari pemerintah Indonesia. Akibatnya, penggarapan film dipindah ke Thailand.

Beberapa waktu lalu, film The Raid yang diperankannya sempat masuk box office. Namun, ia tidak terlalu puas karena merasa perannya sangat sedikit.

Pria kelahiran 29 Agustus 1958 ini berharap pada film berikutnya, The Witness, mampu menuai sukses di Internasional. Terlebih lagi, Pierre menjalani peran sebagai tokoh utama. “Saya sangat concentrate di film ini. Saya bilang sama produser, jangan anggap saya sebagai orangtua, katakan saja, `acting om jelek`. Atau, `acting om kurang`,” ujar Pierre.

Meskipun belum sesukses The Raid, Pierre sangat optimis film ini bisa punya nama, minimal untuk kancah Asia. [WS]

Sumber: gatra.com 

Share Button
Tags
OurvoicePierre Grunostigma
tweet
Pencabulan Berkedok Agama, Ketika Kepercayaan Publik Dikhianati
Arab Saudi Larang Kaum Gay dan Wanita Tomboy Bersekolah

Related posts

  • Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena Gay di Indonesia Setelah Dicambuk di Depan Umum

    Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena ...

    2 February 2021

  • Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    10 September 2020

  • Panggil Aku Asha

    Panggil Aku Asha

    6 September 2020

  • Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini Berani Menantang Pembatasan Sosial untuk Membantu Mereka yang Terpinggirkan

    Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini ...

    26 August 2020

  • IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala Indonesia

    IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala ...

    17 May 2020

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.