7 March 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Nasional » Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

Posted by :Alumni SK Posted date : 6 July 2012 In Nasional 37 Comments

Tidak apa-apa kalau Khofifah berpendapat bahwa homoseksualisme itu dosa, mungkin memang itu keyakinannya, tetapi sebagai seorang figur publik mestinya dia lebih hati-hati dalam membuat pernyataan.”

Komunitas Lesbian, Gay, Transgender dan Biseksual Indoensia memprotes pernyataan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdhatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa mengenai Rancangan Undang-undang kesetaraan gender, yang dianggap mendiskreditkan kaumnya.

“Tidak apa-apa kalau Khofifah berpendapat bahwa homoseksualisme itu dosa, mungkin memang itu keyakinannya, tetapi sebagai seorang figur publik mestinya dia lebih hati-hati dalam membuat pernyataan,” ujar Hartoyo, sekretaris jenderal Ourvoice, Lembaga Swadaya Masyarakat yang rutin  mengadvokasi hak-hak kaum LGBT di Indonesia, Rabu (4/7).

Hartoyo mengatakan bahwa pernyataan Khofifah sangat mengecewakan dan kontradiktif dengan perannya di Pusat Muslimat PBNU, juga di sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat.

“Kedua lembaga tersebut menerima dana dari donor asing yang salah satu kegiatannya adalah untuk pemberdayaan komunitas LBGT, jadi pernyataan Khofifah bertentangan dengan tujuan dari donor,,” ujarnya.

Menurut Hartoyo, semangat hukum syariah yang diinginkan Khofifah justru akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

“Beliau beruntung bisa menjadi pemimpin dan berkarir di politik, kalau saja kita menerapkan hukum Islam konvensional, perempuan seperti dia tidak akan bisa memiliki karir seperti sekarang,” ujarnya.

Seperti dikethaui, beberapa hari lalu, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengritik Rancangan Undang-undang Kesetaraan dan Keadilan Gender yang menurutnya sudah kebablasan.

Dalam pasal 12 ayat pertama RUU tersebut dinyatakan bahwa setiap orang bebas memilih pasangan hidupnya. Namun, tidak ditulis secara jelas apakan pernikahan tersebut hanya berlaku bagi pasangan beda jenis atau juga berlaku bagi pasangan sesama jenis. Khofifah menilai pernyataan tersebut rancu dan harus diperjelas.

Khofifah mengatakan bahwa ajaran Islam sudah jelas mengharamkan hubungan sesama jenis, sehingga RUU ini harus ditolak.

Khofifah mengatakan bahwa kesetaraan gender hanya boleh berlaku untuk pelayanan sosial dan kesehatan dan bukan dalam hal pernikahan. Penulis: Dessy Sagita/ Ardi Mandiri

sumber : beritasatu.com

 

Share Button
Tags
gay newsLGBTIQOurvoice
tweet
Jadi Transgender yang Menikah, Harisu Tetap Sulit Adopsi Anak
Kelompok Homoseksual “Curhat” Dengan Sinta Nuriyah

Related posts

  • Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena Gay di Indonesia Setelah Dicambuk di Depan Umum

    Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena ...

    2 February 2021

  • Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    10 September 2020

  • Panggil Aku Asha

    Panggil Aku Asha

    6 September 2020

  • Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini Berani Menantang Pembatasan Sosial untuk Membantu Mereka yang Terpinggirkan

    Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini ...

    26 August 2020

  • IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala Indonesia

    IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala ...

    17 May 2020

37 Comments

  1. Denny S. Arifin
    6 July 2012 at 02:54

    LoL! Ya, emang dosa kan ada di kisah Nabinya ( Kristen & Islam maybe Yahudi ). kalo Masalah SEX, straight juga DOSA! Mendingan nggak usah pake Agama kalo masalahnya sex!

    Reply
  2. Denny S. Arifin
    6 July 2012 at 02:57

    LoL! Ya, emang dosa kan ada di kisah Nabinya ( Kristen & Islam maybe Yahudi ). kalo Masalah SEX, straight juga DOSA! Mendingan nggak usah pake Agama kalo masalahnya sex! by the way gw kecepreten sumbangan/donor asing kah? kan gw GAY juga!

    Reply
  3. Mira Cham
    6 July 2012 at 04:21

    Kok nggak pake agama, agama kan buat menjalani kehidupan di dunia, dalam urusan apapun tetap dong pake agama. Kan Tuhan Maha Melihat, ntar kalo turun bencana emang yang gay sama homo doang yang kena. Semua kena tau. Makanya ikuti aturan agama. Belajar dari kisah Nabi terdahulu.

    Reply
  4. Gendhis Lbt
    6 July 2012 at 05:21

    Sebaiknya seh sesama manusia saling hormat menghormati saja, klw qt bicra agama tdk akn selesai, krn yg nama nya manusia punya pendapat yg b'ragam justru k ragaman ini lah yg hrus di hargai, toh TUHAN (Allah swt) m'punyai p'nilaian sendiri t'hadap diri qt……….sesama manusia wajib m'ingatkan bukan m'hakimi…….. MAJU TERUS Kawan2 LGBT, terus lah b'juang tuk hak2 xan…….

    Reply
    • Gaya Mahardhika Surakarta
      6 July 2012 at 05:28

      Dosa atau tidak tergantung kita Ɣĝ menyikapi… Tar ngak a∂a̲̅ abis nya heee

      Reply
    • Gendhis Lbt
      6 July 2012 at 05:41

      Gaya Mahardhika Surakarta : setuju bgt….krn yg lebih pantas tuk menyikapi dosa atw tidak t'hadap tindakkan yg qt lakukan ,adalah diri sendiri……krn memang qt yg m'rasakan & m'miliki p'rasaan……….Hidup adalah Pilihan……

      Reply
    • Gendhis Lbt
      7 July 2012 at 02:29

      @ Bambang ariyanto : ya kwn2 LGBT b'agama smua tentunya….. maka nya mereka di aku sebagai warga negara Indonesia,tp gk ada yg salah koq dengan ada nya perbedaan pendapat di sini……semua itu pilihan hidup, aku sama seperti manusia laen nya…..yg m'bedakan orientasi seksual nya saja…..pling tdk aku cukup m'hargai dgn adanya p'bedaan pendapat d sini…..

      Reply
  5. Shuniyya Ruhama
    6 July 2012 at 06:41

    Mira Cham… kamu juga ikuti agama ya: tidak boleh menghakimi orang sembarangan. bahkan harus tetap adil sekalipun dg org yg tdk disukai. Tahu apa kamu tentang gay sehingga bunyi statemen kamu: "… Kan Tuhan Maha Melihat, ntar kalo turun bencana emang yang gay sama homo doang yang kena. Semua kena tau. Makanya ikuti aturan agama. Belajar dari kisah Nabi terdahulu.". Tolong pertanggungjawabkan tulisan kamu ini, sebelum kita sama-sama dimintai pertanggungjawaban oleh Tuahn Yang Maha Berhak.

    Reply
    • Anang Prasetyo
      6 July 2012 at 06:55

      bersama-sama?, weits…pertanggung jawaban dosa itu masing-masing (nafsi-nafsi) kalau gak salah bahasa arabnya… kalau dosa orang yg buat dan kita yg tanggung enak banget… bukannya penghakiman dosa itu atas diri pribadi masing-masing…ckckck, Bu Shuniya Ruhama… LGBT itu dalah realita kemanusiaan dan hal itu ada di jaman nabi… dan yang terpenting Tuhan menyayangi umatnya…. KENAPA KITA SEBAGAI UMAT TIDAK BISA MENYAYANGI SESAMA ? (Saya HETEROSKSUAL dan Saya Menghargai AGAMA dan Saya Menghargai Semua MANUSIA). HablumMinanas….(Hubungan sesama MANUSIA jangan pernah dilupakan dan dibedakan terutama atas Orientasi Seksualnya)… Sama Hal Bicarakan HAK ASASI MANUSIA tapi masih ada perbedaan hanya sebatas memandang Orientasi Seks Manusia….

      Reply
    • Antonio Burno Atletico
      6 July 2012 at 06:58

      Siapa tuh Mira Cham mbak???

      Reply
    • Shuniyya Ruhama
      6 July 2012 at 07:26

      Itu sodara kita yang komen di bawah. secara pribadi, shuniyya belum mengenal beliau. Pastinya kita berterimakasih krn sdh berkenan membaca artikel ini.. oke gak Antonio Burno Atletico

      Reply
  6. JudeaFrans Mdna Samosir
    6 July 2012 at 13:48

    hati hati ya :").

    Reply
  7. Adrian Syah
    7 July 2012 at 02:15

    Yang namanya Bencana terhadap kaum gay/ sesama jenis itu terjadi pada kaum Nabi Luth.. jadi bukan masalah itu dari umat Muslim atau Kristiani, Budha atau Hindu… , Tuhan telah memberikan contoh dan peringatan pada masa lalu.. tergantung kita ja mau mengambil pelajaran apa gak?

    Reply
    • Pilady Pi
      7 July 2012 at 10:51

      kisah Lot hanya ada di cerita samawi group,
      mana ada aturannya Buddha & Hindu men-diskriminasi LGBT spt ajaran samawi ?

      Reply
    • Adrian Syah
      7 July 2012 at 11:01

      betul.. tapi ya tetap ja, agama Budha atau Hindu juga tidak menyetujui gay/lesbian. saya hanya mengambil contohl kisah dari kitab agama samawi. saya kurang tahu kalau kisah dari tripitaka dan weda.

      Reply
    • Pilady Pi
      7 July 2012 at 11:13

      tahu dari mana anda Hindu Buddha tdk menyetujui Gay Lesbian, jika anda kurang tahu kisah dari tripitaka dan weda.?

      Ardhanarisvara (Dewa Siwa dlm bentuk Androgini – Laki2 & Perempuan) Aravan (pahlawan yg menikah dengan Krishna yang menjadi wanita); Ayyappa (dewa yg lahir dari persatuan Siwa dan Mohini, inkarnasi perempuanWisnu ); Bahuchara-devi (dewi yg terhubung dengan transsexuality); dll

      http://en.wikipedia.org/wiki/LGBT_topics_and_Hinduism

      tdk semua agama memiliki sudut pandang yg sama.

      Reply
    • Adrian Syah
      7 July 2012 at 11:36

      hm.. ok deh. saya memang kurang tahu. saya juga mo cari informasi lagi masalah itu.walau jujur ja secara pribadi dan dalam agama samawi dengan tegas melarang.sebelum dan sesudahnya saya minta maaf kalau kata2 saya da yang kurang berkenan.

      Reply
    • Romel Tanady
      7 July 2012 at 15:29

      perbedaan paling mencolok antara umat Abrahamik dan Ardhi (tidak dalam arti absolut) adalah, bagi umat Abrahamik, sebanyak apapun prestasi dan jasa yang ditoreh seseorang, bila orang tersebut adalah gay, maka lenyaplah segala kesan baik akan prestasi dan jasa yang telah di toreh orang tersebut, karena langsung di override kesan buruk terhadap orang tersebut (HE IS GAY). prinsip umat Abrahamik biarpun Hitler yang penting STRAIGHT. sedangkan bagi umat Ardhi adalah kebalikannya, apresiasi terhadap tindakan (bermanfaat, bermakna, berguna) lebih menonjol dibandingkan apresiasi terhadap orientasi seksual. prinsip umat Ardhi peduli amat Michelangelo dan Leonardo Da Vinci gay, yang penting mereka seniman termashur sepanjang jaman dan telah menyumbangkan banyak karya kepada dunia. I don't care with your straightness or gayness, I only care if you are kind and nice.

      Reply
    • Romel Tanady
      9 July 2012 at 02:59

      Bambang Ariyanto Widjaja tidak akan mungkin rusak prinsip dasar diciptakan laki-laki dan perempuan hanya karena adanya gay dan lesbian, karena pada dasarnya secara persentase juga gay lesbian itu hanya se persekian persen saja dari populasi manusia didunia ini. meski ada pelangi, langit tetap biru kan? dan ukuran pelangi hanya se persekian persen dari luasnya langit. kenapa musti mengecam pelangi merusak birunya langit, padahal dari sudut pandang lain pelangi bisa memperindah langit. berhentilah mengecam, tiada manusia yang sempurna.
      sekalian saya wakili Piladi untuk menjawab anda, dalam agama Buddha tidak setuju hubungan sesama jenis, sama halnya agama Buddha tidak setuju hubungan hetero tapi diluar nikah, dan saya yakin agama Hindu juga sama, tapi seperti yang saya sebut dikomentar saya sebelumnya, agama Ardhi tidak fokus mengutuk dan mengancam azab yang pedih. agama Ardhi lebih fokus membina pribadi yang lebih baik supaya bisa menciptakan dunia yang lebih baik untuk semua makhluk hidup. tidaklah heran kalau umat Ardhi lebih jarang yang mengecam dan mengancam karena ajaran agamanya juga tidak mengajarkan untuk mengecam dan mengancam. orang-orang yang gemar mengecam lebih umum ditemukan di umat Abrahamik.

      Reply
    • Mikael Cestlavie Vivaforeva
      9 July 2012 at 03:47

      normal ga normal cuma bagaimana sudut pandang kita,
      Dewa = God = Tuhan.

      lagipula Tuhan dlm agama samawi kalau mau di bilang beda, juga berbeda.
      kalau mau di bilang satu, maka satu Tuhan yg di sembah itu adalah Yahweh ? atau Yesus ?

      memangnya pernikahan sesama jenis merugikan siapa sih ? xD

      Reply
    • Romel Tanady
      9 July 2012 at 04:03

      opini saya pribadi, hubungan sesama jenis adalah normal. chemistry tidak bisa dikendalikan, karena chemistry bersifat natural. rasa suka, rasa sayang, rasa cinta, semuanya bersifat natural dan diluar kendali. kalau seorang gay jatuh cinta terhadap sesama jenis, dan tidak bisa jatuh cinta terhadap lawan jenis, itu terjadi secara alamiah. tidak mungkin ada seorang pria memaksakan dirinya mencintai seorang pria, atau seorang wanita memaksakan dirinya mencintai seorang wanita. sama halnya tidak mungkin seorang pria gay memaksakan dirinya mencintai wanita. kalaupun bisa, pasti hidupnya gundah dan tersiksa, ibarat pasangan suami istri yang sudah tidak ada kecocokan satu sama lain tapi memaksakan untuk hidup bersama. seorang pria gay bisa saja menikah, punya anak, karena gay juga manusia, punya hasrat untuk berkeluarga. tapi pada dasarnya gay tetaplah gay, mau di terapi, mau di rehabilitasi, tidak akan sanggup mengubah seorang gay menjadi hetero, kalaupun seorang gay bisa mengalami ereksi saat berhubungan dengan wanita, itu karena reaksi biologis belaka, tapi secara chemistry lain cerita. ibarat pasangan suami istri, terkadang ada perselingkuhan, ntah si suami, ntah si istri, hal tersebut juga menimpa pasangan suami istri yang suaminya gay, atau istrinya lesbian, diluar rumah si suami punya pacar sesama jenis, itulah yang terjadi diluar sana, you can't change it, so why bother hating it?
      Agama Buddha mengakui adanya Tuhan, tapi konsep ketuhanannya beda dengan agama Abrahamic. Tuhan dalam agama Buddha bukanlah suatu zat yang maha bossy, yang gila hormat. Tuhan dalam agama Buddha bukanlah suatu zat yang maha galak, yang suka memberi cobaan pada ciptaannya, dan suka menurunkan azab pada ciptaannya. Tuhan dalam agama Buddha terlalu maha segalanya, sampai-sampai kita manusia yang hanyalah makhluk ciptaan tidak bisa memahami kebesaran sang pencipta. dan benar sang Buddha bukanlah Tuhan, sang Buddha ibarat seorang guru bagi umat Buddha. Tuhan sangatlah maha segalanya, dan Ia bisa saja menciptakan seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya tanpa ada yang orientasi sexual menyimpang. tapi faktanya ada manusia dan mahkluk hidup lainnya yang tercipta dengan orientasi sexual menyimpang. I don't know why, and I don't care why, it's not a big deal for me, I only care if you are kind. dan sebenci apapun anda terhadap gay lesbian, dengan menyamakan mereka sebagai kaum luth, yang siap menantikan azab dari Tuhan, well, dalam agama Buddha, kebencian adalah sumber segala perbuatan jahat, dimana perbuatan jahat menghasilkan dosa dan karma buruk. I don't know about your religion, and I don't care about your religion.
      dah dulu ye, mau kerja.

      Reply
    • Romel Tanady
      9 July 2012 at 05:26

      case yang sangat berbeda sekali, ibarat perbedaan antara bos dan leader. bos memimpin dengan tekanan, leader memimpin dengan contoh. respect terhadap sang Buddha itu muncul secara sendirinya dalam diri umat Buddhist, bahkan sang Buddha tidak mengancam dengan azab pedih bila tidak dihormati atau menjanjikan kenikmatan surgawi bila di hormati. bahkan sang Buddha menyarankan agar umatnya menghormati dia dengan cara yang paling sederhana, hanya sediakan bunga didepan rupang Buddha saja, sang Buddha sepertinya bisa melihat kebutaan batin, kefanatikan dan kebodohan manusia, dan sang Buddha tidak ingin umatnya menyembah dirinya dengan cara yang berlebihan bin alay bin lebai.
      perasaan manusia jangan disamakan dengan hukum magnet, magnet itu benda mati yang kaku, perasaan manusia sangatlah kompleks dan dinamis. katanya manusia itu ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tolong ciptaan sempurna jangan direndahkan dengan menyamakannya dengan hukum magnet yang kaku dan statik.
      bahkan translate bahasa English saja anda salah, apalagi interpretasi kitab suci yang konon berasal dari ribuan tahun lalu, dan dalam bahasa yang konon zaman dan budayanya jauh berbeda. tidak ada kebenaran absolut, kebenaran mutlak hanya milik Tuhan, jadi saya tidak melihat adanya hikmah dalam berargumen. yang pastinya, adalah hak anda untuk membenci, adalah hak anda untuk selalu berpikiran negatif terhadap apapun, kalau anda merasa hidup bisa bahagia dengan cara begitu, just do it, it's your life anyway 🙂

      Reply
    • Pilady Pi
      9 July 2012 at 12:22

      ada perbedaan sudut pandang tentang bagaimana mencitai sesama Manusia di sini.
      percuma diteruskan, juga ga bakal ada titik temu.

      aku pribadi, lebih melihat dari Kemanusiaan, dan Hak mereka.
      dan bukan dari kefanatikan agama.

      semoga semua Mahluk berbahagia 🙂

      Reply
    • Adrian Syah
      9 July 2012 at 13:33

      Agama itu merupakan suatu aturan-aturan yang dibuat untuk manusia dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini dengan cara yang sebaik-baiknya agar bahagia di dunia dan akhirat.. prinsip saya dengan Kitab Al-Qur'an yang saya yakini bahwa Tuhan Maha Tahu yang terbaik untuk makhluk ciptaanNya.Sudah digariskannya laki2 untuk berpasangan dengan perempuan.. dan kalau kita teliti dengan sekilas saja dari anatomi tubuh pria dan wanita memang sangat mendukung.. ( anda pasti tahu maksud saya ).. wanita mempunyai tugas yang mulia untuk mengandung dan membesarkan anak. Jadi maksud saya setiap aturan yang diberikan Tuhan itu semua mempunyai maksud/kegunaannya masing2.. hanya saja manusia mungkin belum bisa mengerti maksud dari semua aturan itu.

      Reply
    • Adrian Syah
      9 July 2012 at 13:45

      masalah ketertarikan pada sesama jenis itu.. saya anggap bisa saja terjadi.. sama halnya dengan kasusnya apabila seorang Ayah bernafsu dengan anak perempuannya sendiri.. itu semua dorongan nafsu dan setan.. jadi apakah hanya dengan alasan kemanusiaan.. suatu pemikiran yang terlintas yg kita anggap wajar karena NAFSU kita biarkan terjadi?? hanya dengan alasan kebebasan berfikir dan bertindak? kita kadang tidak bisa membedakan mana yang merupakan sesuatu dari akal kita ataukah dari nafsu dan bisikan setan… Karena setan memang cerdik menunggangi nafsu kita dengan berbagai alasan yang membuat kita terbuai, nyaman, wajar.. yang kita anggap sebagai Kebebasan berfikir dan bertindak??

      Reply
    • Pilady Pi
      9 July 2012 at 13:49

      anda percaya cerita Adam Hawa ?

      semua anak2 Adam, menikah dengan siapa, kalau bukan dengan saudara kandungnya sendiri ?
      atau dengan ayah atau ibunya ?

      Reply
    • Adrian Syah
      9 July 2012 at 13:58

      waduh.. malah pertanyaan anda menjadi suatu contoh yang pas untuk masalah ini.. Allah sudah mewahyukan anak2 nabi adam untuk menikahkan anak2nya yang laki2 dengan perempuan.. Qabil dengan Labuda, dan Habil dengan Iklima.. , dengan disilang.. karna Qabil dan Iklima lahir kembar.. begitu juga dengan Habil dengan Labuda

      Reply
    • Adrian Syah
      9 July 2012 at 14:16

      @romel : saya rasa Bambang dan saya sendiri berkomentar disini bukan karena benci.. kami malah mencoba untuk mengingatkan.. itu saja..

      Reply
    • Adrian Syah
      9 July 2012 at 18:28

      @romel :maaf sebelumnya karna saya tidak tahu agama anda apa. Tapi didalam agama Islam ada disebutkan Hubungan dengan Allah dan Hubungan dengan manusia ( hablum minannas wa hablum minallah ) , maksud saya.. bisa jadi dalam pandangan manusia dia baik, pintar, dermawan, punya karya yang berguna tapi belum tentu hatinya baik juga dalam pandangan Allah.. contohnya seorang koruptor yang dermawan, suka membantu, menyumbang.. Hubungan dengan manusianya bagus ( Hablum Minannas ), di mata manusia dia baik.. tapi harta/uang yang disumbangkannya didapat dengan cara yang haram atau merugikan orang lain.. tetap saja dia berdosa. karna dia merusak Hubungan dengan Allah.. ( Hablum minallah )

      Reply
    • Pilady Pi
      9 July 2012 at 23:46

      memang lebih banyak orang 'religius' percaya kalau Tuhan merencanakan anak2 Adam melakukan Inses,
      daripada Tuhan mengijinkan Gay menikah.

      terima kasih keterangannya 🙂

      Reply
    • Adrian Syah
      10 July 2012 at 12:06

      Saya kira tidak perlu menjadi orang yg religius untuk menyadari kalau Tuhan malah mewahyukan agar anak2 Nabi Adam utk menikah dgn sesama jenis kelaminnya tentu saja saya,anda,bambang,romel dan lainnya takkan pernah ada untuk berkomentar disini.. Tuhan Maha Tahu dan Maha Suci.

      Reply
    • Adrian Syah
      11 July 2012 at 05:36

      Hm.. Akal dan nafsu,. : )

      Reply
    • Adrian Syah
      11 July 2012 at 06:18

      Insya Allah.. : )

      Reply
  8. Pilady Pi
    7 July 2012 at 10:50

    perempuan2 beragama yg mendukung gerakan fundamentalis mungkin tdk menyadari bahwa mereka sedang mendukung budaya yg akan menempatkan Lelaki lebih tinggi dari mereka.

    akan ada banyak referensi kitab suci Agama yg akan menempatkan Perempuan sbg kelas 2.

    Reply
  9. dwitra j. ariana
    23 October 2012 at 10:40

    coba pejamkan mata.. khayalkanlah seandainya, krn suatu alasan, “peraturan” seks dibalik.. laki-laki harus bercinta dgn laki-laki… perempuan harus bercinta dgn perempuan… teknisnya bebas… kira2 apa yg akan terjadi dgn kelamin dan perasaanmu? kira2 itulah yg dialami oleh kaum LGBT….

    Reply
  10. Anti HOMO
    11 March 2013 at 15:27

    CUMAN BILANG KASIAN DEH ..!!!

    Reply
  11. I Shall Be Prosecuted For What I Have Said, But That's Okay
    20 March 2013 at 23:12

    Sin is a concept not every human being register to, so in a world where differences exist we better learn to keep our shit to ourselves

    Reply

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.