23 February 2019
  • Sitemap
  • Hubungi Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Referensi » Buku » Ketika Sastra Berbicara Konflik Agama

Ketika Sastra Berbicara Konflik Agama

Posted by :hartoyo Posted date : 18 March 2013 In Buku 0

Oleh : Rudy Rinaldi*

Ourvoice.or.id – “Maryam”, adalah novel karya Okky Mandasari yang menceritakan kisah hidup seorang perempuan yang terusir (gw hapus “rumahnya” karena si maryam ini diusir dari rumah mertua, rumah ortu, dan kampungnya juga) karena iman. Cerita bermula ketika Maryam hendak pulang ke kampung halamannya di Gerapuk, Lombok untuk menemui keluarga yang ia tinggalkan sejak 5 tahun lalu, karena ia menikahi seorang pria asal Jakarta.

Dalam perjalanan pulang, Maryam mengingat kembali apa yang pernah terjadi selama hidupnya. Ketika masa kuliah dan mengalami cinta pertama yang sirna, hingga pertemuannya dengan seorang pria yang membuatnya terpaksa menikah tanpa restu dan meninggalkan keluarganya. Namun, tak berapa lama setelah pernikahannya, Maryam harus memilih jalan perceraian oleh sebab ketidak percayaan sang mertua yang menganggapnya belum berada di jalan yang ‘benar’ karena dulunya, ia penganut Ahmadiyah. Ia pun pulang ke kampung halamannya. Hanya untuk menemukan bahwa keluarganya telah terusir dari rumah milik mereka. Dari kampung tempat mereka hidup rukun bertetangga, turun temurun. Apa sebab? Karena sekelompok pendatang, yang menghasut warga kampung, untuk mengusir penganut Ahmadiyah yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam.

Novel ini mengangkat sebagian kecil kisah pilu warga Ahmadiyah yang memperjuangkan hak-haknya sebagai Warga Negara Indonesia. Hanya karena perbedaan pemahaman agama, mereka menjadi korban kekerasan dan diskriminasi. Pengarang berhasil mengangkat isu konflik agama ini ke dalam sebuah cerita yang apik, dan dikemas menyerupai sebuah dokumenter. Dimana dalam novel begitu tergambar tentang kronologis kasus pengusiran yang terjadi di Lombok, apa yang dirasakan oleh warga Ahmadi, dan bagaimana mereka tabah memperjuangkan hidup.

Selain itu, novel ini juga mengingatkan kita akan kondisi keberagamaan di Indonesia yang semakin hari semakin jauh dari harmoni dan toleransi. Sehari-hari kita banyak melihat benturan antar umat beragama, yang tidak selayaknya dijadikan cermin oleh kita. Bagi pembaca yang apik, novel ini bisa memukul kesadaran kita akan pentingnya kebe-ragam-an yang patut kita hormati dalam menjalankan keber-agama-an.

Sejak awal kemunculannya, “Maryam” telah menarik perhatian di kalangan pecinta buku hingga akhirnya bisa memenangkan Anugerah Sastra Khatulistiwa 2012. Bahkan ketika mengumumkan pemenangnya, ketua dewan juri, Hilmar Farid mengatakan, para juri tak ragu untuk memilih “Maryam”, karena telah berhasil mengangkat masalah kekerasan terhadap pengikut Ahmadiyah dari hiruk-pikuk berita media dan kontroversi di sekitarnya ke tingkatan yang lebih jauh.

“Ia menjadi kritik terhadap penindasan yang dilakukan pihak yang kuat terhadap yang lemah atas nama agama,” ujarnya.

Okky Madasari usai menerima penghargaan mengungkapkan, kemenangan novelnya merupakan dukungan bagi kaum minoritas yang disuarakannya. “Ini bukan sebatas untuk jemaah Ahmadiyah, tapi kemenangan ini mudah-mudahan bisa semakin meluaskan keberpihakan bagi orang-orang yang tertindas,” harap Okky.

Memang, pada akhirnya ‘Jalan kebenaran’ yang ditempuh setiap manusia hendaknya hanya Tuhan saja yang menentukan, bukan manusia yang menghakimi.

*Mahasiswa Jurusan Hubungan International, Universitas Pasoendan Bandung

Share Button
Post Views: 260
Tags
AhmadiyahHeadlineHomoseksualOurvoiceRudy Rinaldi
tweet
Narasi Roro Mendut: Dekonstruksi Mitos Seksualitas, Keperawanan dan Perkosaan
Mei, Brad Pitt-Angelina Jolie Harus Menikah

Related posts

  • Global Encyclopedia of Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, and Queer (LGBTQ) History: Ensiklopedi Baru yang Berfokus pada Sejarah LGBT Global

    Global Encyclopedia of Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, ...

    27 January 2019

  • [RESENSI] Sirkus: Ketika Sang Liyan Diberi Panggung Cerita

    [RESENSI] Sirkus: Ketika Sang Liyan Diberi Panggung ...

    30 September 2018

  • “Pride: The Story of Harvey Milk and the Rainbow Flag” Kisah Sejarah Bendera Pelangi Untuk Anak-Anak

    “Pride: The Story of Harvey Milk and ...

    14 April 2018

  • 6 Buku Untuk Dibaca Pada LGBT History Month

    6 Buku Untuk Dibaca Pada LGBT History ...

    10 October 2017

  • [Resensi] Tuhan Pun Hadir Di Tengah Gelap

    [Resensi] Tuhan Pun Hadir Di Tengah Gelap

    13 July 2017

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.