31 January 2023
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Nasional » Menkes : 6,7 Juta Pria di Indonesia Membeli Seks

Menkes : 6,7 Juta Pria di Indonesia Membeli Seks

Posted by :Alumni SK Posted date : 10 April 2013 In Nasional Comments Off on Menkes : 6,7 Juta Pria di Indonesia Membeli Seks
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (Istimewa)

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (Istimewa)

Ourvoice.or.id – Kementerian Kesehatan mencatat hingga akhir 2012 jumlah laki-laki di seluruh Indonesia yang menjadi pelanggan wanita pekerja seks mencapai 6,7 juta dan menjadi kalangan paling beresiko tinggi menjadi penyebar HIV/AIDS.
“Penyebaran HIV/AIDS tertinggi di Indonesia dari laki-laki yang tidak setia dan menjadi pelanggan dari wanita pekerja seks (WPS),” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi, di Batam, Selasa. (9/4/13)

Di Indonesia ada sekitar 230.000 wanita pekerja seks yang tersebar di seluruh Indonesia terutama daerah yang banyak terdapat pelabuhan dan wilayah perbatasan.

“Pada setiap pelabuhan pasti ada daerah pelacuran. Dari daerah tersebutlah banyak pria pelanggan WPS sehingga jumlahnya tinggi,” kata dia.

Ia mengatakan jumlah pelanggan WPS yang mencapai 6,7 juta dan sekitar 75.000 di antaranya juga menggunakan narkoba dengan suntik mengakibatkan sekitar 4,9 juta wanita yang menikah dengan mereka sangat beresiko tertular HIV/AIDS.

“Di Indonesia ada 4,9 juta wanita yang menikah dengan pria yang menjadi menjadi pelanggan WPS. Sehingga meski para istri tersebut tidak pernah berhubungan dengan pria lain, mereka juga sangat beresiko tertular HIV/AIDS,” kata Nafsiah.

Kasus ibu hamil yang tertular HIV/AIDS dari suaminya, kata Menkes, cenderung terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, merujuk Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III 2012 yang dikirimkan kepada Menteri Kesehatan RI, menyebutkan, persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun sebanyak 73,7persen. Kemudian diikuti kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 15 persen dan kelompok umur di atas 50 tahun sebanyak 4,5 persen.

Menurut Tjandra, persentase faktor resiko HIV tertinggi hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sebanyak 50,8 persen, penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun sebanyak 9,4 persen, dan LSL (Lelaki Seks Lelaki) sebanyak 7 persen.[ant/mal]

Sumber : seruu.com

 

Share Button
Tags
hiv aidnafsiah MboiOurvoice
tweet
[Video] Anak Rick Warren Bunuh Diri Karena Gay?
Saudi Temukan 1.233 Kasus Baru AIDS Tahun Lalu

Related posts

  • Pulih Bersama: Vaksinasi Covid untuk Kelompok Rentan

    Pulih Bersama: Vaksinasi Covid untuk Kelompok Rentan

    23 January 2023

  • Peluncuran Pengetahuan Femisida Komnas Perempuan: Korban Femisida dan Keluarganya Berhak atas Keadilan

    Peluncuran Pengetahuan Femisida Komnas Perempuan: Korban Femisida ...

    14 December 2022

  • Hari Peringatan Transgender

    Hari Peringatan Transgender

    20 November 2022

  • Kolaborasi Multi Sektor Untuk Kebijakan Ketenagakerjaan Yang Inklusif Bagi Kelompok Marginal

    Kolaborasi Multi Sektor Untuk Kebijakan Ketenagakerjaan Yang ...

    1 November 2022

  • KTP bagi Transgender: Jalan Baru Menghapus Diskriminasi

    KTP bagi Transgender: Jalan Baru Menghapus Diskriminasi

    20 October 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.