8 February 2023
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » “The Woman in Red”, Ikon dari Demonstrasi Turki…

“The Woman in Red”, Ikon dari Demonstrasi Turki…

Posted by :Alumni SK Posted date : 6 June 2013 In Internasional Comments Off on “The Woman in Red”, Ikon dari Demonstrasi Turki…
The Women in Red. REUTERS/Osman Orsal.

The Women in Red. REUTERS/Osman Orsal.

Ourvoice.or.id- Perempuan ini telah menjadi simbol dari aksi protes yang diwarnai aksi kekerasan di Turki. Di media sosial, dia dikenal dengan sebutan “The Woman in Red.”

Dengan mengenakan gaun musim panas merah dan kalung, wanita itu berjalan di antara para demonstran di Istanbul Taksim Square ketika petugas keamanan meluncur ke arahnya lalu menyemprotkan cairan merica. Kuatnya semprotan terlihat dari rambutnya yang sampai tertiup jauh ke atas.

Tak ada yang bisa dilakukan perempuan itu, kecuali berpaling dari semprotan tersebut. Sementara si petugas yang mengenakan masker menerjang mendekatinya dan menyemprotkan lebih banyak cairan merica ke arah leher perempuan ini.

Foto insiden ini tersebar luas di beragam media sosial, hari-hari terakhir. Perempuan dalam gaun merah menjadi “ikon” dalam pemberitaan internasional yang meliput perlawanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Tayyip Erdogan.

“Foto itu merangkum esensi dari protes ini,” kata seorang mahasiswa matematika bernama Esra Reuters. “Kekerasan polisi terhadap demonstran damai, orang hanya berusaha untuk melindungi diri dan nilai hidup mereka.” Gambar itu juga telah menginspirasi pembuat kartun dan grafiti di Turki dan di seluruh dunia.

Tetapi, justru perempuan berbaju merah jengah dengan ketenaran barunya. Kepada CNN, Rabu (5/6/2013), dia menyatakan tak pernah menginginkan hal ini. Apa yang terjadi di Turki, tegas dia, adalah “pemberontakan rakyat”.

Perempuan tersebut adalah Ceyda Sungur. Kepada Turki TV 24, dia mengatakan tidak nyaman dengan ketenaran akibat gambar itu. Dia pun menyatakan tak ingin menjadi ikon gerakan. “Ada banyak orang yang berada di taman dan mereka juga terkena gas air mata,” katanya. “Tidak ada perbedaan antara mereka dan saya.”

Tetapi, Ceyda menambahkan, dia tak terkejut dengan kekerasan yang merupakan evolusi dari aksi damai beberapa hari lalu. Kerusuhan di Istanbul bermula dari aksi duduk warga sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah menghancurkan sebuah taman di pusat kota Istanbul, ruang hijau terakhir di pusat kota itu.

Dalam aksi damai tersebut, beberapa kerumunan meneriakkan slogan-slogan semacam “Tayyip mengundurkan diri!” atau “Bahu melawan fasisme!”. Polisi huru-hara yang diturunkan menembakkan gas air mata dan semprotan merica untuk menghalau para demonstran.

Sebagai perlawanan, para demonstran pun balik melemparkan botol, menghalangi buldoser yang akan menghancurkan taman, dan membangun barikade. Bentrokan penuh antara demonstran dan polisi pun tak terelakkan.

Erdogan, Sabtu (1/6/2013), mengakui bahwa pasukan keamanan Turki telah menggunakan gas air mata berlebihan terhadap demonstran. Sementara seorang pejabat, Selasa (4/6/2013), meminta maaf atas “agresi polisi” dan tudingan bahwa serikat buruh ada di balik demonstrasi.

Dalam menghadapi unjuk rasa di sekitar Kizilay Square di pusat kota Ankara, polisi membawa kendaraan lapis baja dengan meriam air di atasnya sebagai unjuk kekuatan Selasa malam. Namun, demonstrasi pada Rabu (5/6/2013) relatif tenang.

Sumber : kompas.com

Share Button
Tags
KekerasanOurvoiceourvoice indonesiawomen in red
tweet
Perda syariat ‘sumbang’ kekerasan terhadap perempuan Aceh
Pemutaran Film “Karena Aku Waria”

Related posts

  • Penelitian Menemukan Orang Yang Mengidentifikasi Sebagai Heteroseksual Melaporkan Perasaan Tertarik Pada Individu Dengan Jenis Kelamin Yang Sama

    Penelitian Menemukan Orang Yang Mengidentifikasi Sebagai Heteroseksual ...

    8 February 2023

  • Kim Petras Membuat Sejarah Sebagai Transpuan Pertama yang Memenangkan Grammy untuk Kategori Duo Pop Terbaik

    Kim Petras Membuat Sejarah Sebagai Transpuan Pertama ...

    6 February 2023

  • PM Jepang Fumio Kishida Memecat Ajudannya Karena Homofobia

    PM Jepang Fumio Kishida Memecat Ajudannya Karena ...

    5 February 2023

  • FIFA Mengecam Arab Saudi yang Ingin Mensponsori Piala Dunia Perempuan

    FIFA Mengecam Arab Saudi yang Ingin Mensponsori ...

    3 February 2023

  • Penelitian Membuktikan Bahwa Atlet Transpuan Setara Dengan Atlet Perempuan Cisgender

    Penelitian Membuktikan Bahwa Atlet Transpuan Setara Dengan ...

    28 January 2023

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.