17 May 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Nasional » Alasan Kenapa Gay Tidak Boleh Donor Darah

Alasan Kenapa Gay Tidak Boleh Donor Darah

Posted by :Alumni SK Posted date : 25 July 2013 In Nasional Comments Off on Alasan Kenapa Gay Tidak Boleh Donor Darah
Ilustrasi : eruditiononline.co.uk

Ilustrasi : eruditiononline.co.uk

Ourvoice.or.id- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu lalu sempat memberikan keterangan bahwa penyuka sesama jenis (gay) tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya. Hal dilakukan karena kekhawatiran yang bisa menularkan penyakit.

Dalam menanggapinya, Direktur Unit Transfusi Darah Pusat UTDP-PMI Dr. dr. Yuyun SM Soedarmono menyampaikan pendapatnya. Menurutnya, memang sebaiknya kaum gay tidak mendonorkan darahnya karena berisiko tinggi.

“Yang dikhawatirkan dari orang gay itu sebenarnya adalah kebiasaan yang mungkin pernah dilakukan. Seperti misalnya mereka yang melakukan anal seks. Aktivitas yang menyebabkan luka yang bisa mencemarkan bakteri dalam darah,” ungkap Yuyun saat ditemui Liputan6.com usai Peringatan Hari Hepatitis dari Roche di Energy cafe, seperti ditulis Rabu (24/7/2013).

Untuk mengatasinya, menurut Yuyun saat ini PMI (Palang Merah Indonesia) memiliki kuesioner yang secara tidak langsung akan mendeteksi apakah pendonor penyuka sesama jenis atau bukan.

“Walaupun pasti ada kemungkinan orang malas menjawab, tapi harapan kita orang gay bisa mengundurkan diri tanpa jadi mendonor. Sehingga dia tidak perlu ketahuan orang lain jika dia penyuka sesama jenis.

Yuyun menganggap, untuk menampis tercemarnya darah seorang gay, di PMI ada skrining berlapis. Seperti awalnya tes darah, setelah itu ditensi, mengisi kuesioner, wawancara dan setelah ambil darah, darah akan dites di laboratorium.

“Proses ini kami harap bisa menyaring semua faktor risiko berbahaya bagi pasien lainnya. Tapi untuk lebih lanjut, kami masih menunggu ada penelitian pasti terkait hal ini karena hal ini merujuk pada diskriminasi pada gay,” tambahnya.(Fit/Abd)

 

Share Button
Tags
Gaygay newsHomophobiaHomoseksualLGBTLGBTIQOurvoiceourvoice indonesia
tweet
Nikahkan Sahabat Gay, Pengalaman Pertama Benedict Cumberbatch
Empat Warga Belanda Dilarang Sebarkan “propaganda gay” Kepada Kaum Minoritas di Rusia

Related posts

  • IDAHOBIT 2022 – Tubuh Kami, Hidup Kami, Hak Kami

    IDAHOBIT 2022 – Tubuh Kami, Hidup Kami, ...

    17 May 2022

  • Laporan Jalinan Kasih Transpuan Ramadhan

    Laporan Jalinan Kasih Transpuan Ramadhan

    2 May 2022

  • Jalinan Kasih Transpuan 2022 Kembali Hadir

    Jalinan Kasih Transpuan 2022 Kembali Hadir

    18 April 2022

  • Laporan Akses KTP Bagi Transgender Indonesia

    Laporan Akses KTP Bagi Transgender Indonesia

    29 March 2022

  • Riset Tentang Cara Media Memandang Keberagaman Gender dan Seksual Non-Normatif

    Riset Tentang Cara Media Memandang Keberagaman Gender ...

    20 January 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.