19 April 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Nasional » Ubi Merah Papua Tingkatkan Gizi Pengidap HIV/AIDS

Ubi Merah Papua Tingkatkan Gizi Pengidap HIV/AIDS

Posted by :Alumni SK Posted date : 24 July 2013 In Nasional 0
Ilustrasi : bukalapak.com

Ilustrasi : bukalapak.com

Ourvoice.or.id- Ubi jalar merah Papua ternyata bisa dimanfaatkan sebagai penganan untuk meningkatkan gizi anak pengidap HIV/AIDS.

Inovasi tersebut dilakukan oleh tim mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor dan memenangkan penghargaan dalam kompetisi Developing Solutions for Developing Countries.

Di tangan tim mahasiswa yang terdiri dari Veni Inssani, Cynthia, dan Jian Septian, ubi merah Papua tersebut diubah menjadi biskuit kaya gizi yang diberi nama Sweepo, yang merupakan akronim dari sweet potato.

“Ubi merah kaya beta karoten, kaya energi, protein, dan vitamin A, yang cocok bagi pengidap AIDS yang memiliki sistem imun dan nafsu makan rendah,” kata Veni dalam acara jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/7/13).

Veni menjelaskan, proses pembuatan sweepo sebenarnya sederhana dan bisa dibuat sendiri di rumah. Pertama ubi jalar diubah dulu menjadi tepung, kemudian bahan-bahan lain seperti mentega, gula, susu, pisang, dan kacang-kacangan ditambahkan.

Biskuit tersebut bertekstur renyah dan meleleh di mulut sehingga anak-anak pengidap HIV/AIDS mudah mengunyahnya.

Meski ditujukan untuk anak pengidap HIV/AIDS, bukan berarti sweepo tidak bisa dikonsumsi anak lainnya. “Sweepo bisa dikonsumsi siapa saja, karena kandungannya yang penuh nutrisi,” kata Veni.

Biskuit ini juga telah menjalani uji rasa. Hasilnya biskuit ini disukai 82 persen reponden anak. Jumlah responden adalah 57 anak berusia 5 sampai 14 tahun.

Penelitian ini membuktikan betapa Indonesia kaya akan bahan berkualitas. Namun tetap dibutuhkan tangan kreatif untuk membentuknya jadi pangan bermutu.

“Semoga prestasi ini tidak berhenti di sini. Karena kami juga selalu memantau perkembangan teknologi untuk produk kami,” kata Nutrifood Head of Marketing Communnication, Angelique Dewi Permatasari.

Nutrifood adalah perusahaan yang mendukung riset para mahasiswa tersebut sehingga bisa dibawa ke kompetesi bergengsi di AS.

Sumber : kompas.com

Share Button
Tags
HIV-AIDSOurvoiceourvoice indonesia
tweet
Gatal di Miss V, bahaya nggak sih?
GaymerX: Konvensi Game LGBT di San Francisco

Related posts

  • Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena Gay di Indonesia Setelah Dicambuk di Depan Umum

    Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena ...

    2 February 2021

  • Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    10 September 2020

  • Panggil Aku Asha

    Panggil Aku Asha

    6 September 2020

  • Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini Berani Menantang Pembatasan Sosial untuk Membantu Mereka yang Terpinggirkan

    Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini ...

    26 August 2020

  • IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala Indonesia

    IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala ...

    17 May 2020

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.