17 February 2019
  • Sitemap
  • Hubungi Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Bangladesh Secara Resmi Mengakui Jenis Kelamin Ketiga

Bangladesh Secara Resmi Mengakui Jenis Kelamin Ketiga

Posted by :Guhmanaff Posted date : 12 November 2013 In Internasional 0

 

Komunitas Hijra Bangladesh Sumber: ucannews.com

Komunitas Hijra Bangladesh
Sumber: ucanews.com

Suarakita.org- Komunitas Transjender Bangladesh sekarang bisa menyebut diri mereka sendiri sebagai  jender ketiga dan terpisah setelah  sidang Kabinet pada Senin menyetujui sebuah perundang-undangan yang secara resmi mengakui status mereka.

Kemajuan ini akan menyediakan hak-hak dasar bagi ribuan transjender di seluruh negeri  termasuk hak pendidikan dan perumahan,  kata seorang Pejabat Pemerintah.

“Dari sekarang, mereka bisa memakai kata Hijra sebagai jender ketiga, keduanya dalam bahasa Bangla dan Inggris, di manapun  diperlukan, termasuk pendaftaran paspor,” Sekretaris Kabinet, Mosharaf Hossain mengatakan pada Reporter di Dhaka.  “Hijra (waria) adalah salah satu kelompok yang sangat termarjinalkan di negara ini dan Pemerintah  ingin mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap mereka,” kata beliau.

Kementerian Pelayanan Sosial mengatakan ada sekitar 10.000 transjender di seluruh Bangladesh. Tetapi, perhitungan tidak resmi  menyebutkan angka 150.000.

Pengakuan resmi   memegang peranan penting  untuk komunitas hijra di Bangladesh, karena kelompok  konservatif muslim, yang mana merupakan mayoritas di negara tersebut,  secara umum masih memandang rendah kelompok transjender atau hanya memandang mereka sebagai lelucon.

Selama bertahun-tahun, kelompok hijra yang telah dirampas perannya dalam kehidupan sosial, memaksa mereka  menjadi penari eksotik atau pekerja seks  untuk menyambung hidup.

Beberapa menerima santunan sebesar 300 taka (40.000 rupiah) dari pemerintah, sementara mayoritas hijra yang lain   mejalani kehidupan ganda untuk menghindar dari pemboikotan publik.

Setelah kampanye yang dilakukan oleh Aktivis Hak Asasi Manusia,  pemerintah memberikan  hak suara kepada kelompok hijra pada 2008.  Namun, masalah identifikasi jender yang dibutuhkan  penduduk Bangladesh untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan manfaat lainnya  menolak mereka.

Pengakuan pemerintah akan mengubah kehidupan hijra selamanya, kata Boby  Hijra, Direktur dari Sushtho Jibon (Hidup Sehat), sebuah organisasi kesejahteraan yang telah bekerja  untuk komunitas transjender  selama lebih dari dua dekade.

“Selama bertahun tahun, kelompok hijra tidak diakui oleh masyarakat, bahkan oleh anggota keluarga mereka sendiri. Hak-hak mereka untuk hidup sebagai manusia  ditolak” katanya. “Kami harap pengakuan pemerintah akan membantu Kami hidup layak dalam kehidupan sosial dan mengubah prilaku mayoritas yang tidak menganggap Kami sebagai manusia” sambungnya. (Gusti Bayu)

Sumber :  UCANEWS

Share Button
Post Views: 143
Tags
BangladeshGusti BayuhijraIslam LGBT IndonesiaSuara KitaWaria
tweet
Dianggap Tidak Ada, LGBTI Di Israel Akan Lakukan Gay Parade
Definisi Militansi beragama ditengah keberagaman

Related posts

  • Jepang Meluncurkan Rumah Aman LGBT Pertama

    Jepang Meluncurkan Rumah Aman LGBT Pertama

    17 February 2019

  • Parlemen Eropa Menyerukan Perlindungan Hak Interseks

    Parlemen Eropa Menyerukan Perlindungan Hak Interseks

    16 February 2019

  • Pakar HAM PBB: Komunitas LGBT di Chechnya Menghadapi Gelombang Baru Persekusi

    Pakar HAM PBB: Komunitas LGBT di Chechnya ...

    15 February 2019

  • Pasangan Sejenis Menuntut Kesetaraan Pernikahan di Jepang pada Hari Valentine

    Pasangan Sejenis Menuntut Kesetaraan Pernikahan di Jepang ...

    14 February 2019

  • Women’s March Malaysia Mendorong Penegakan Hak-Hak LGBT

    Women’s March Malaysia Mendorong Penegakan Hak-Hak LGBT

    14 February 2019

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.