19 January 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Bangladesh Secara Resmi Mengakui Jenis Kelamin Ketiga

Bangladesh Secara Resmi Mengakui Jenis Kelamin Ketiga

Posted by :Alumni SK Posted date : 12 November 2013 In Internasional 0

 

Komunitas Hijra Bangladesh Sumber: ucannews.com

Komunitas Hijra Bangladesh
Sumber: ucanews.com

Suarakita.org- Komunitas Transjender Bangladesh sekarang bisa menyebut diri mereka sendiri sebagai  jender ketiga dan terpisah setelah  sidang Kabinet pada Senin menyetujui sebuah perundang-undangan yang secara resmi mengakui status mereka.

Kemajuan ini akan menyediakan hak-hak dasar bagi ribuan transjender di seluruh negeri  termasuk hak pendidikan dan perumahan,  kata seorang Pejabat Pemerintah.

“Dari sekarang, mereka bisa memakai kata Hijra sebagai jender ketiga, keduanya dalam bahasa Bangla dan Inggris, di manapun  diperlukan, termasuk pendaftaran paspor,” Sekretaris Kabinet, Mosharaf Hossain mengatakan pada Reporter di Dhaka.  “Hijra (waria) adalah salah satu kelompok yang sangat termarjinalkan di negara ini dan Pemerintah  ingin mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap mereka,” kata beliau.

Kementerian Pelayanan Sosial mengatakan ada sekitar 10.000 transjender di seluruh Bangladesh. Tetapi, perhitungan tidak resmi  menyebutkan angka 150.000.

Pengakuan resmi   memegang peranan penting  untuk komunitas hijra di Bangladesh, karena kelompok  konservatif muslim, yang mana merupakan mayoritas di negara tersebut,  secara umum masih memandang rendah kelompok transjender atau hanya memandang mereka sebagai lelucon.

Selama bertahun-tahun, kelompok hijra yang telah dirampas perannya dalam kehidupan sosial, memaksa mereka  menjadi penari eksotik atau pekerja seks  untuk menyambung hidup.

Beberapa menerima santunan sebesar 300 taka (40.000 rupiah) dari pemerintah, sementara mayoritas hijra yang lain   mejalani kehidupan ganda untuk menghindar dari pemboikotan publik.

Setelah kampanye yang dilakukan oleh Aktivis Hak Asasi Manusia,  pemerintah memberikan  hak suara kepada kelompok hijra pada 2008.  Namun, masalah identifikasi jender yang dibutuhkan  penduduk Bangladesh untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan manfaat lainnya  menolak mereka.

Pengakuan pemerintah akan mengubah kehidupan hijra selamanya, kata Boby  Hijra, Direktur dari Sushtho Jibon (Hidup Sehat), sebuah organisasi kesejahteraan yang telah bekerja  untuk komunitas transjender  selama lebih dari dua dekade.

“Selama bertahun tahun, kelompok hijra tidak diakui oleh masyarakat, bahkan oleh anggota keluarga mereka sendiri. Hak-hak mereka untuk hidup sebagai manusia  ditolak” katanya. “Kami harap pengakuan pemerintah akan membantu Kami hidup layak dalam kehidupan sosial dan mengubah prilaku mayoritas yang tidak menganggap Kami sebagai manusia” sambungnya. (Gusti Bayu)

Sumber :  UCANEWS

Share Button
Tags
BangladeshGusti BayuhijraIslam LGBT IndonesiaSuara KitaWaria
tweet
Dianggap Tidak Ada, LGBTI Di Israel Akan Lakukan Gay Parade
Definisi Militansi beragama ditengah keberagaman

Related posts

  • Israel: Menjadi Transgender Bukan Gangguan Mental

    Israel: Menjadi Transgender Bukan Gangguan Mental

    19 January 2021

  • Nasib Kesetaraan Pernikahan Di Hong Kong dan Cina

    Nasib Kesetaraan Pernikahan Di Hong Kong dan ...

    18 January 2021

  • Islandia Akhirnya Memperbarui Opsi Gender dalam Dokumen Resmi

    Islandia Akhirnya Memperbarui Opsi Gender dalam Dokumen ...

    16 January 2021

  • Kota Akashi Jepang Secara Resmi Mengakui Anak dari Pasangan Sesama Jenis

    Kota Akashi Jepang Secara Resmi Mengakui Anak ...

    15 January 2021

  • Peringatan Halus UE kepada Polandia Terkait Sikap Anti-LGBT

    Peringatan Halus UE kepada Polandia Terkait Sikap ...

    14 January 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.