27 February 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Liputan » Simbol, Perlawanan, Identitas Homoseksualitas Dalam Film Indonesia

Simbol, Perlawanan, Identitas Homoseksualitas Dalam Film Indonesia

Posted by :Alumni SK Posted date : 23 December 2013 In Liputan 0

 

Mumu Aloha, Narasumber (Sumber : Twitter @mumualoha)

Mumu Aloha, Narasumber
(Sumber : Twitter @mumualoha)

Suarakita.org- Film adalah alat propaganda yang paling efektif. Masih belum hilang dalam ingatan, rezim Orde Baru yang berdiri atas sentimen anti-komunisme menggunakan film, yang wajib diputar tiap 30 September, sebagai alat propaganda rezim untuk melestarikan ketakutan masyarakat Indonesia terhadap PKI, dan akhirnya rezim orde baru pun  kokoh berdiri.

Sehingga, membahas isu keberagaman seksualitas melalu film bisa efektif untuk mengubah perspektif masyarakat agar lebih toleran terhadap bentuk seksualitas lain selain heteroseksualitas.

Dalam kuliah umum Our Voice bertajuk Seksualitas Dalam Film Indonesia, Minggu 22 Desember 2013,  Mumu Aloha sebagai narasumber menganalisis bagaimana isu seksualitas diperlakukan oleh sineas Indonesia.

Film Tentang Dia (2005), dianalisis secara menarik oleh Mumu. Secara singkat film ini menceritakan tentang Gadis (Sigi Wimala) yang disakiti oleh kekasih lelakinya. Gadis pun menjadi gadis yang pemurung. Senyuman Gadis muncul lagi setelah dia bertemu Rudi (Adinia Wirasti). Mereka berdua pun makin akrab.  Ketika keakraban mereka semakin dalam, Gadis menjadi ragu, dia pun melontarkan perkataan “Kamu enggak menganggap saya lebih dari  daripada seorang sahabat kan?” mendengar  perkataan itu Rudi pun marah, “Jadi selama ini Kamu menganggap saya lesbi dan suka dengan Kamu?” hubungan keduanya pun tegang. Setelah itu alur pun berlanjut, konflik pun semakin memuncak. Di tengah puncak konflik, Gadis pun mendesak meminta bukti pada Rudi bahwa  dia benar benar tidak menganggapnya pacar.  Dan Rudi pun menjelaskan bahwa  ia menyayangi Gadis tidak lebih karena menganggapnya sebagai pengganti adiknya yang telah mati.

Mumu memaknai alur ini sebagai bentuk kegamangan sineas Indonesia dalam  melihat seksualitas. Jika seksualitas adalah hasrat, untuk mencintai dan memiliki, maka hasrat yang sudah sangat jelas tumbuh di antara Rudi dan Gadis  tidak dibiarkan berkembang, tetapi justru dinegasi, dan diberi sebuah apologi bahwa sayangnya Rudi terhadap Gadis adalah rasa sayang antara kakak dengan adik.

Homoseksualitas dalam  film Indonesia memang belum menjadi cerita yang  berdiri sendiri. Homoseksualitas masih menjadi pelengkap cerita dari sebuah narasi besar. Sehingga tidak salah bila Mumu menilai bahwa film Indonesia dibuat untuk melestarikan tradisi seksualitas hetero. (Gusti Bayu)

 

Makalah Lengkap dapat diunduh di sini

Share Button
Tags
film indonesiaGayGusti Bayulgbt indonesiaMumu AlohaSuara Kita
tweet
Uganda penjarakan gay dan lesbian
Ratu Inggris Memberikan Pengampunan Anumerta Kepada Alan Turing

Related posts

  • Galang Dana Untuk Korban Kekerasan Seksual

    Galang Dana Untuk Korban Kekerasan Seksual

    20 January 2021

  • Politik Biden-Harris Untuk Hak Minoritas

    Politik Biden-Harris Untuk Hak Minoritas

    23 November 2020

  • Aksi Solidaritas Sesama Komunitas

    Aksi Solidaritas Sesama Komunitas

    26 June 2020

  • [LIPUTAN] Ketika Ingin Membuka Rahasia

    [LIPUTAN] Ketika Ingin Membuka Rahasia

    13 February 2020

  • All in My Family,  Sekali Keluarga Tetap Keluarga

    All in My Family, Sekali Keluarga ...

    3 February 2020

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.