22 January 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Opini » Kekerasan Dalam Relasi Pacaran Bisa Menimpa Siapa Saja

Kekerasan Dalam Relasi Pacaran Bisa Menimpa Siapa Saja

Posted by :Alumni SK Posted date : 18 August 2014 In Opini 0
(Sumber : http://blog.1800runaway.org)

(Sumber : http://blog.1800runaway.org)

Oleh: Nursyafira Salmah*

Suarakita.org-  Senin 11 Agustus 2014, saat saya harus mencari referensi  jurnal Internasional yang akan saya ulas untuk skripsi, saya menemukan video kekerasan yang terjadi dalam relasi lesbian. Saat itu saya memasukkan keyword Pengkid di channel youtube. Dalam jurnal penelitian Yuenmei Wong (2012), Pengkid adalah istilah identitas perempuan maskulin di Malaysia yang memiliki ketertarikan kepada perempuan pula. Mungkin istilah ini bisa kita samakan dengan istilah butch yang sudah lebih dulu dikenal.

Video yang berdurasi 53 detik ini adalah video amatir pertengkaran pasangan lesbian, di mana femme melakukan kekerasan fisik kepada pasangannya yang seorang Pengkid atau perempuan yang maskulin. Video dengan nama  Pengkid Bodoh yang diunggah oleh Didi Adek ini, sudah ditonton oleh kurang lebih 50.000 viewers hingga 12 Agustus 2014. Namun sangat disayangkan beberapa komentar yang muncul terhadap video ini tidak manusiawi. Kebanyakan dari para commenters malah mendukung kekerasan yang dilakukan femme terhadap Pengkid tersebut.

Pengkid dalam video ini tidak melawan kekerasan fisik yang ditujukan kepadanya. Ini merupakan suatu gambaran di mana dalam relasi hubungan sesama perempuan tetap mungkin terjadi kekerasan. Walaupun perempuan di-stereotip-kan sebagai makhluk yang lembut, namun semuanya terbantah saat kalian semua menyaksikan video ini. Relasi power yang timpang tergambar jelas di dalam hubungan pasangan ini. Jika kita bisa meneliti relasi hubungan mereka, tingkah Pengkid atau pihak pasangan yang maskulin dalam video ini pasti memiliki ketergantungan terhadap pihak perempuan. Mengapa? Ya, banyak faktor yang bisa menjadi alasan. Salah satu alasan yang masuk akal adalah Pengkid ini memiliki ketergantungan terhadap pasangannya, entah itu ketergantungan finansial atau hal yang lain.

Dari video inilah kita bisa belajar bahwa kekerasan tidak mengenal bentuk hubungan heteroseksual maupun homoseksual. Ini merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia kan? So, kalau kamu pernah menjadi korban kekerasan pasanganmu, Speak up! Kita harus tegas, berani melawan dan segera beritahu orang terdekat yang bisa membela kita.

 

*Penulis adalah mahasiswa sosiologi FISIP UI dan mahasiswa magang di Suara Kita.

Share Button
Tags
cerita lesbianDating Violencelgbt indonesiaStop Kekerasan Dalam pacaranSuara Kita
tweet
Kepolisian Singapura Melarang Kegiatan LGBTI Fun Run
Sekuritisasi: Atau Saat Suatu Hal (Apapun) Dapat Menjadi Ancaman

Related posts

  • Gay Transman Dan Lesbian Transpuan

    Gay Transman Dan Lesbian Transpuan

    28 December 2020

  • Kongres Perempuan Dan Ideologi Pakaian

    Kongres Perempuan Dan Ideologi Pakaian

    22 December 2020

  • Berantas FPI, Polisi Kerja Profesional

    Berantas FPI, Polisi Kerja Profesional

    11 December 2020

  • Kekuatan Fundraising Kekuatan Politik

    Kekuatan Fundraising Kekuatan Politik

    7 December 2020

  • Transpuan Lansia dan Kehadiran Negara

    Transpuan Lansia dan Kehadiran Negara

    20 November 2020

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.