29 June 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Masjid Gay-Friendly Di Afrika Selatan Ditutup

Masjid Gay-Friendly Di Afrika Selatan Ditutup

Posted by :Alumni SK Posted date : 24 September 2014 In Internasional Comments Off on Masjid Gay-Friendly Di Afrika Selatan Ditutup
Dr. Taj Hargey (Sumber : gaystarnews.com)

Dr. Taj Hargey
(Sumber : gaystarnews.com)

Suarakita.org- Masjid gay-friendly pertama di Afrika Selatan ditutup karena melanggar aturan. Padahal The Open Mosque baru saja dibuka minggu lalu.

Pendiri The Open Mosque, Dr Taj Hargey, seorang imam dan professor kajian Islam dan sejarah Afrika di Universitas Oxford mengatakan bahwa Dewan Kota berusaha menutup masjidnya dengan menggunakan logika perundangan yang konyol. Dia pun menyatakan bahwa dia tidak akan merasa terancam oleh mereka atau siapapun. “The City Council is trying to close the mosque using ridiculous by-laws and I will not be threatened by them or anyone else.”.

Sebelumnya, sekelompok muslim yang beranggotakan 14 orang dari berbagai wilayah di Afrika Selatan melabeli masjid ini sesat dan tidak Islami.

“Kami punya kebebasan beragama dan berekspresi di Negara ini. Tidak ada yang punya hak untuk memaksakan keyakinan. Ini adalah sebuah masjid dengan keadilan gender, otonom dan akan tetap begitu.”, tegas Hargey.

Berdasarkan peraturan kota tersebut tempat ibadah yang didirikan harus punya satu lahan parkir per sepuluh orang jama’ah.

Anggota Dewan Kota Ganief Hendricks mengatakan Hargey tidak mendaftarkan status perubahan fungsi bangunan dari tempat tinggal menjadi masjid dan proses perubahannya bisa memakan waktu sampai enam bulan. “This is an emotive issue – some councilors who are Muslim would want to defend the issue more vigorously than those that aren’t but the bottom line is we have to make sure that the rules are followed.”, ini adalah isu yang sensitif, beberapa anggota dewan dari kalangan muslim ingin menegakkan peraturan ini lebih giat dibandingkan dengan anggota dewan yang bukan muslim namun intinya adalah kami harus memastikan bahwa peraturan itu ditegakkan, kata Hendricks.

Namun bagi Hargey apa yang dilakukan dewan kota adalah murni bentuk intimidasi karena masjid yang dia bangun bisa mematikan monopoli teologis mereka. “It is pure intimidation. Why are they so scared? Because they know if this mosque succeeds their theological monopoly is over.”

 

Sumber : gaystarnews.com

Kembali dia menegaskan bahwa The Open Mosque bukanlah masjid gay namun dia tidak akan mengusir orang hanya karena orientasi seksual ataupun ras. “This is not a gay mosque. But I will not turn anyone away based on race or sexual orientation.”.(Gusti Bayu)

Share Button
Tags
cerita gayGay Afrika Selatangay indonesiaGay IslamSuara Kita
tweet
FB Tetap Kukuh Tak Ubah Kebijakannya Meski Diprotes Transgender San Fransisco
India punya pembaca berita transgender pertama

Related posts

  • Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 tahun

    Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 ...

    7 June 2022

  • APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat Merayakan Bulan Kebanggaan 2022 Semuanya

    APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat ...

    3 June 2022

  • Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    21 May 2022

  • Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan Sesama Jenis Pada November

    Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan ...

    14 May 2022

  • Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di London

    Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di ...

    10 May 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.