5 March 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Nasional » ODHA di Kalimantan Timur Tolak Pendataan Ulang

ODHA di Kalimantan Timur Tolak Pendataan Ulang

Posted by :Alumni SK Posted date : 3 September 2014 In Nasional 0
llustrasi HIV/AIDS. (sumber: Antara)

llustrasi HIV/AIDS. (sumber: Antara)

Suarakita.org- Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menolak untuk didata ulang oleh Dinas Kesehatan setempat, karena khawatir identitas mereka diketahui.

“Pendataan ulang seharusnya tidak perlu dilakukan lagi, karena data para ODHA sudah lengkap. Sedangkan Dinas Kesehatan beralasan bahwa pendataan ulang ini untuk memastikan kembali jumlah ODHA yang sebenarnya, padahal data yang kami berikan itu adalah data yang benar,” kata Ketua Komunitas Peduli HIV/AIDS (KPA) Plus di Kabupaten Penajam Paser Utara, Jodi, Selasa (2/9).

Beberapa waktu lalu, kata Jodi, Dinas Kesehatan berencana melakukan pendataan ulang, namun para ODHA menolak karena khawatir identitas mereka akan diketahui.

Padahal, selama ini KPA Plus, kata Jodi lagi, selalu menjaga kerahasian identitas para ODHA tersebut.

“Selama ini, masih banyak masyarakat yang belum menerima orang yang terinfeksi HIV atau terkena AIDS. Untuk itu, kami berkomitmen tidak akan membocorkan identitas para ODHA itu,” ujarnya.

Apalagi perhatian Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara terhadap para ODHA selama ini menurut Jodi semakin menurun.

“Jika sebelumnya obat dan suplemen selalu diterima di rumah masing-masing ODHA, sekarang mereka harus mengambil obat di RS Balikpapan. Kalau dulu saya yang mengambilkan di RS Balikpapan dan gratis. Semua ongkos saya tanggung tanpa membebani mereka,” ujar Jodi.

Namun sekarang, katanya pula, para ODHA mulai mengeluh karena harus mengeluarkan biaya sendiri saat akan mengambil obat di RS Balikpapan.

“Bahkan yang disayangkan, suplemen atau makanan tambahan bagi para ODHA itu juga tidak teratur, dan akan diserahkan kepada pihak ketiga. Kasihan mereka dengan kondisi saat ini masih dipersulit, dengan obat yang diperlukan harus mengambil sendiri di RS Balikpapan,” kata Jodi.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara Sutrisno mengakui, selama ini para ODHA yang harus mengambil obat sendiri di RS Balikpapan, mengingat sampai sekarang belum ada klinik voluntary counseling and testing (VCT) atau tes HIV yang dilakukan secara sukarela di Rumah Sakiit Umum Daerah (RSUD) setempat yang khusus menangani HIV/AIDS.

Sumber: beritasatu.com

Share Button
Tags
HIV-AIDSkpaODHA
tweet
Aksi Bintang Porno Galang Ratusan Juta
Sri Transgender Diwisuda sebagai Lelaki

Related posts

  • Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena Gay di Indonesia Setelah Dicambuk di Depan Umum

    Seruan untuk Pembebasan Orang yang Ditahan karena ...

    2 February 2021

  • Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

    10 September 2020

  • Panggil Aku Asha

    Panggil Aku Asha

    6 September 2020

  • Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini Berani Menantang Pembatasan Sosial untuk Membantu Mereka yang Terpinggirkan

    Di Indonesia yang Konservatif, Aktivis Gay Ini ...

    26 August 2020

  • IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala Indonesia

    IDAHOBIT 2020: Eksorsisme, Terapi Konversi LGBT Ala ...

    17 May 2020

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.