29 June 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Marinir AS Diduga Bunuh Transgender Filipina

Marinir AS Diduga Bunuh Transgender Filipina

Posted by :Alumni SK Posted date : 14 October 2014 In Internasional Comments Off on Marinir AS Diduga Bunuh Transgender Filipina
  Jeffrey Laude/Jennifer 26tahun transgender Filipina ditemukan tercekik pada sabtu 11/10/2014. sumber foto,dailymail.co.uk


Jeffrey Laude/Jennifer 26tahun transgender Filipina ditemukan tercekik pada sabtu 11/10/2014. sumber foto,dailymail.co.uk

Suarakita.org- Komandan Pasukan Komando Pasifik Amerika Serikat menghentikan laju kapal perangnya yang akan meninggalkan Filipina setelah seorang anggota Korps Marinir AS diduga terlibat pembunuhan warga transgender Filipina.

“Laksamana Samuel Locklear memerintahkan USS Peleliu dan kapal perang lainnya berhenti di bekas pangkalan AS di Teluk Subic hingga investigasi kasus pembunuhan tersebut dinyatakan selesai,” kata Eduardo Oban, Direktur Eksekutif Komisi Kesepakatan Kunjungan Pasukan, Senin, 13 Oktober 2014.

Pasukan AS ambil bagian dalam latihan militer bersama Filipina selama 10 hari. Saat ini seorang marinir AS ditahan Polisi Militer AS di USS Pelelie dalam kaitan dengan kasus tersebut.

Dalam sebuah laporan polisi disebutkan, seorang gadis berusia 26 tahun menjadi korban pembunuhan. Dia ditemukan tewas akibat dicekik pada Sabtu, 11 Oktober 2014, waktu setempat, di toilet kamar hotel di Olongapo, kota di luar Subic yang dikenal memiliki bar-bar busuk.

“Seorang marinir AS yang mungkin terlibat dalam pembunuhan sekarang dalam penyelidikan mendalam,” kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan. “AS akan melanjutkan kerja sama dengan penegak hukum Filipina dalam berbagai aspek demi kepentingan investigasi.”

Oban mengatakan Locklear berada di Manila untuk melakukan pertemuan keamanan tahunan. Perintah penghentian terhadap dua kapal tersebut didasarkan pada permintaan pejabat Filipina melalui penasihat militer.

AS dan Filipina pada April 2014 menandatangani pakta kerja sama keamanan baru yang berlaku 10 tahun ke depan. Isi kesepakatan tersebut, antara lain, mengizinkan AS menempatkan pasukannya di Filipina demi memperkuat kemampuan pertahanannya di tengah sengketa wilayah dengan Cina.

“Kami menuntut keadilan atas kasus pembunuhan ini,” kata juru bicara Menteri Luar Negeri Filipina, Charles Jose, setelah mendapatkan informasi mengenai kejahatan ini.

Pada 2005, seorang marinir AS dituduh memperkosa perempuan Filipina di Teluk Subic. Dia dihukum oleh pengadilan rendah, namun di tingkat banding keputusan pengadilan rendah dibatalkan lantaran perempuan tersebut menarik seluruh pengakuannya.

Sumber: Tempo.co

Share Button
Tags
cerita wariaGaygay newsHomophobiaLGBTOurvoiceSuara KitaTransgenderWaria
tweet
Walikota Seoul Ingin Korea Selatan Menjadi Negara Asia Pertama Yang Melegalkan Pernikahan Sejenis
Kisah Transgender Asal Indonesia Meniti Karier di New York

Related posts

  • Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 tahun

    Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 ...

    7 June 2022

  • APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat Merayakan Bulan Kebanggaan 2022 Semuanya

    APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat ...

    3 June 2022

  • Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    21 May 2022

  • Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan Sesama Jenis Pada November

    Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan ...

    14 May 2022

  • Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di London

    Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di ...

    10 May 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.