19 April 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Tingkat Infeksi HIV Tinggi pada Perempuan Afrika Selatan

Tingkat Infeksi HIV Tinggi pada Perempuan Afrika Selatan

Posted by :Alumni SK Posted date : 8 December 2014 In Internasional 0
Poster raksasa di Durban, Afrika Selatan, tentang bahaya bagi perempuan muda dalam berhubungan seks dengan pria-pria yang lebih tua. (AFP/Rajesh Jantilal)

Poster raksasa di Durban, Afrika Selatan, tentang bahaya bagi perempuan muda dalam berhubungan seks dengan pria-pria yang lebih tua. (AFP/Rajesh Jantilal)

Suarakita.org- Para ahli mengatakan perempuan berusia di bawah 25 tahun mendapatkan virus dari pria-pria berusia lebih tua.

Lolobrigitha Tsupa, 30, adalah perempuan warga Afrika Selatan yang terinfeksi HIV sejak usia 23 tahun.

Ia mengatakan keinginannya menjalani kehidupan berkecukupan dan serba cepat, membuatnya mencari teman laki-laki yang bisa menyediakan semuanya.

Namun Tsupa mengatakan ternyata ia mendapatkan lebih dari itu.

“Saya bertemu laki-laki yang punya uang, mengendarai mobil bagus, dan usianya sangat tua, seusia ayah saya. Ia membeli barang-barang untuk saya, hadiah, dan membawa saya bepergian. Itu kehidupan yang ingin saya jalani, yang tidak saya peroleh dari rumah, dan dari situlah saya tertular virus itu,” ujarnya.

Kisah Tsupa serupa dengan Brenda Masango yang berusia 28 tahun.

Masango mengatakan ia mengetahui terjangkit HIV positif pada 2007, ketika masih menjadi mahasiswi di Universitas Tswane. Ia mengatakan semuanya bermula ketika kedua orang tuanya menghentikan dukungan keuangan baginya sebagai hukuman karena berperilaku buruk.

“Saya harus beli pakaian sendiri, saya harus memikirkan bagaimana saya dapat uang untuk makan di kampus. Maka saya kencan dengan seseorang yang lebih tua dari saya, seorang laki-laki dewasa. Lalu pada suatu ketika ia berkata kepada saya, saya beri kamu uang, banyak uang, dan akhirnya saya berhubungan seks dengannya tanpa menggunakan kondom. Saya pikir, dari situlah saya tertular HIV,” ujarnya.

Sementara Afrika Selatan bergabung dengan negara-negara lain di dunia memperingati hari AIDS Sedunia, para ahli mengatakan perempuan di bawah usia 25 tahun di Afrika Selatan memiliki tingkat penularan HIV tinggi dan studi menunjukkan mereka tertular virus dari laki-laki yang lebih tua.

Para ahli mengatakan 6,4 juta warga Afrika Selatan dari 50 juta penduduk, hidup dengan HIV. Jumlah perempuan muda dengan HIV naik lebih cepat dibandingkan laki-laki muda dalam kelompok usia yang sama.

Perempuan berusia antara 15 hingga 24 tahun empat kali lebih rentan terjangkit HIV dibandingkan laki-laki seusianya.

Dr. Fareed Abdullah, CEO Dewan AIDS Nasional Afrika Selatan, mengatakan statistik ini mengkhawatirkan.

“Sekitar seperempat dari jumlah orang yang baru terinfeksi adalah perempuan muda berusia antara 15 hingga 24 tahun dan kami berpendapat bahwa mereka tertular dari laki-laki yang lebih tua, dengan imbalan hadiah-hadiah, pakaian, yang kita sebut seks transaksi, karena laki- laki lebih tua memiliki risiko terakumulasi HIV yang lebih tinggi,” ujarnya.

Abdullah mengatakan Afrika Selatan memerlukan sejumlah program untuk menangani masalah hubungan seks antar generasi, termasuk program-program pengentasan kemiskinan dan kampanye pendidikan seks yang ditujukan untuk perempuan-perempuan muda.

Portia Serote, koordinator Treatment Action Campaign, organisasi HIV/AIDS di Johannesburg-based, menyalahkan tingkat penyebaran HIV yang tinggi di kalangan perempuan muda pada kebijakan pemerintah yang mengizinkan perempuan semuda 12 tahun untuk berhubungan seks, menggunakan kontrasepsi dan menggugurkan kandungan tanpa izin orangtua.

“Itu seperti menjebak mereka untuk menjadi HIV positif,” ujar Serote.

Ketika seorang perempuan muda mendapatkan penyakit itu, terutama jika ia hamil, “kondisinya kacau.. Kita mendorong mereka berhubungan seks, tapi kita tidak memberikan mereka ruang untuk mempraktikkan tanggung jawab atas hak yang kita berikan pada mereka.”

Namun tidak semuanya buruk untuk Afrika Selatan, menurut para ahli. Negara itu memiliki program perawatan anti-retroviral terbesar di dunia dan telah secara drastis mengurangi tingkat infeksi HIV dari ibu ke anak dari 8 persen pada 2008 menjadi 2 persen.

Sumber: VOA

Share Button
Tags
HIV-AIDSOurvoiceSuara Kita
tweet
Kisah Ibu Pendamping Orang dengan HIV/AIDS
Nama Bos Apple Bakal Diabadikan Sebagai UU Pro-Gay

Related posts

  • Taman Hiburan Disney Memberikan Aturan yang Lebih Inklusif untuk Pegawai

    Taman Hiburan Disney Memberikan Aturan yang Lebih ...

    16 April 2021

  • UU Kesetaraan Pernikahan Swiss Dihadapkan Pada Referendum Nasional

    UU Kesetaraan Pernikahan Swiss Dihadapkan Pada Referendum ...

    14 April 2021

  • Sekolah Kedokteran Terkemuka Korea Membuka Kelas Tentang Perawatan Kesehatan LGBT

    Sekolah Kedokteran Terkemuka Korea Membuka Kelas Tentang ...

    12 April 2021

  • Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem AI Merusak Identitas LGBT

    Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem ...

    10 April 2021

  • Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu Perdebatan di Thailand

    Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu ...

    8 April 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.