31 January 2023
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Foto » [Foto Story]: LSM Kebaya Mengadakan Tes VCT

[Foto Story]: LSM Kebaya Mengadakan Tes VCT

Posted by :Alumni SK Posted date : 24 April 2015 In Foto Comments Off on [Foto Story]: LSM Kebaya Mengadakan Tes VCT
Berkumpul bercengkerama sambil menanti panggilan tes_NICO

Berkumpul bercengkerama sambil menanti panggilan tes_NICO

Suarakita.org- Ruangan tengah kantor Lembaga Swadaya Masyarakat Kebaya Yogyakarta, hari itu, 14 April 2015, terasa lebih hidup. Ruangan itu disesaki oleh 30an waria yang duduk bersama di atas hamparan tikar. Celotehan dan gelak tawa antar waria yang mengalahkan suara televisi yang menampilkan sebuah tayangan.

Beberapa diantaranya beranjak ke sebuah ruangan ketika ada panggilan atas namanya. Di ruangan itu, satu demi satu mendaftar dan  memberikan  darahnya untuk di periksa. Tetes demi tetes darah memenuhi disposible syring. Beberapa diantara mereka harus membuang muka dan mengernyitkan dahinya, karena tak tahan menatap merah darah.

VCT singkatan dari Voluntary Counselling and Testing,yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya konseling dan tes sukarela,  kegiatan ini merupakan buah kerjasama antara  LSM Kebaya bekerjasama dengan Puskesmas Gedong Tengen.  “Hari ini cukup banyak yang datang dan bersedia diperiksa, tidak seperti biasanya,” ungkap Mami Vinolia.  Hari itu 35 waria kota Yogyakarta bersama-sama melakukan test HIV/AIDS. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran mereka meningkat. Sebagai salah satu komunitas yang mempunyai orientasi seksual beresiko, maka mereka harus disiplin untuk menggunakan pangaman dan memeriksakan darahnya.

Tidak berapa lama, mereka  mendapatkan selembar kertas yang menunjukkan hasil pemeriksaan darahnya.  Kini ruangan itu berangsur senyap. Satu demi satu meninggalkan rumah itu, meninggalkan ruangan itu. Dan akan kembali ke tempat yang sama 3 bulan kemudian. (Foto dan teks : Nico)

*Nico Freelance photographer dan travel writer yang pernah   mendapat award dari Unesco Bangkok tentang  Promoting Gender Equality in Education tahun 2008 dan 2010. Berkontribusi dalam buku Traditional Visual Motifs & Patterns: Auspicious Symbols of Asia, APCEIU Unesco Korea. Kini banyak belajar dengan komunitas Pesantren Waria di Yogyakarta.

Berkumpul bercengkerama sambil menanti panggilan tes_NICO.jpg
Hasil tes yang langsung diumumkan pada hari itu_NICO.jpg
Memeriksa jumlah waria yang hadir dan mengikuti test_NICO.jpg
Sampel darah yang diambil dan dinantikan hasilnya_NICO.jpg
Sebagai kelompok dengan orientasi sex beresiko sebaiknya menggunakan pengaman_NICO.jpg
Selalu menggunakan peralatan higienis dan aman_NICO.jpg
Tidak sabar untuk mengintip ke ruang periksa_NICO.jpg

[Show slideshow]

 

 

Share Button
Tags
cerita warialsm kebayaSuara KitaTransgenderWaria
tweet
Reog Sunda: Keberagaman Ekspresi Gender di Tanah Pasundan
BELUM PERNAH TERJADI, MODEL TRANSGENDER JADI DUTA PRODUK MAKEUP

Related posts

  • Mahasiswa University of Philippines Merayakan LGBT Pride

    Mahasiswa University of Philippines Merayakan LGBT Pride

    21 September 2018

  • Tiga Juta Orang Merayakan Pride Parade Terbesar Sedunia di São Paulo, Brazil

    Tiga Juta Orang Merayakan Pride Parade Terbesar ...

    6 June 2018

  • Tokyo Rainbow Pride 2018

    Tokyo Rainbow Pride 2018

    8 May 2018

  • Apakah Bisa Menjadi Gay Sekaligus Muslim? Simak Cerita Dari Seri Foto Ini

    Apakah Bisa Menjadi Gay Sekaligus Muslim? Simak ...

    19 April 2017

  • Festival Mardi Gras Pertama Untuk LGBT Vietnam

    Festival Mardi Gras Pertama Untuk LGBT Vietnam

    29 March 2017

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.