18 May 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Cita-Cita Untuk Membangun Ruang Publik Bagi Semua

Cita-Cita Untuk Membangun Ruang Publik Bagi Semua

Posted by :Alumni SK Posted date : 22 October 2015 In Berita, Liputan Comments Off on Cita-Cita Untuk Membangun Ruang Publik Bagi Semua
Dok. Suara Kita

Dok. Suara Kita

Suarakita.org – Rangkaian acara The Sixth Asia Pacific Urban Forum telah selesai digelar di Jakarta, tanggal 21 Oktober 2015. Bertempat di sebuah hotel di bilangan Senayan, acara ini diadakan sebagai ajang berkumpulnya para pemerhati wilayah perkotaan dalam merefleksikan tantangan perkotaan ke depan. Hadir dalam acara tersebut bebarapa ahli perencanaan dan ilmuan dari berbagai negara serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono.

The Sixth Asia Pacific Urban Forum merupakan acara empat tahunan yang rutin diorganisasi oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP). Tahun ini, dalam rangka memperingati hari Habitat sedunia, ESCAP mengunggah sebuah tema besar: Public Space For All yang menjadi dasar pembangunan perkotaan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Shamshad Akhtar sebagai salah satu pembicara kunci mengatakan bahwa tantangan terbesar bagi pembentukan ruang publik yang inklusif adalah perihal manajemen good governance. Menurutnya, ruang publik sejauh ini masih terpaku pada kebijakan top down yang didukung oleh minimnya partisipasi warga kota dan kerap kali bias gender. Akibatnya, ruang publik tidak dapat menjamin keamanan bagi kelompok rentan, terutama perempuan dan transgender.

Di sisi lain, banyak para perencana yang merancang ruang publik yang justru privat: dibalik dinding masyarakat yang terjaga keamanannya, di dalam mall yang dikelilingi oleh penjaga keamanan, atau di dalam area rekreasi kelompok ekslusif. Kesemua jenis ruang ini seolah menciptakan ilusi bahwa ruang publik ada, namun justru memisahkan masyarakat berdasarkan kelas, gender, pendapatan juga terkadang etnik dan agama.

Cita-cita membangun ruang publik bagi semua pada dasarnya meletakkan semangatnya pada pereduksian kesenjangan dan menciptakan kesempatan yang adil. Hal ini menunjukkan bahwa segenap warga kota tanpa terkecuali termasuk perempuan dan kelompok LGBT idealnya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam merencanakan dan mengakses ruang publik sebagai agenda pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan. “No one should not be left behind” tutup Shamshad. (Wida Puspitosari)

 

Share Button
Tags
Public Space for Allruang privatruang publik
tweet
Obama: Hak LGBT Sama Pentingnya Dengan Hak Kebebasan Beragama
[Resensi] eCupid: Soal Cinta dan Online Dating

Related posts

  • Memahami SOGIESC Sama Dengan Menciptakan Lingkungan Yang Aman Untuk Semua Orang

    Memahami SOGIESC Sama Dengan Menciptakan Lingkungan Yang ...

    27 April 2022

  • Belajar SOGIESC, Memahami Keragaman Gender Dan Seksualitas Di Dunia Penuh Warna

    Belajar SOGIESC, Memahami Keragaman Gender Dan Seksualitas ...

    25 April 2022

  • Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif untuk Kelompok Marginal

    Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif untuk Kelompok ...

    5 January 2022

  • Belajar Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Inklusif Dari ADB

    Belajar Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Inklusif Dari ...

    30 December 2021

  • Acara Pembukaan Sekretariat Perkumpulan SuaraKita

    Acara Pembukaan Sekretariat Perkumpulan SuaraKita

    1 November 2021

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.