4 March 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Referensi » Film » [Resensi] Carlotta: Sebuah Berlian

[Resensi] Carlotta: Sebuah Berlian

Posted by :Alumni SK Posted date : 21 November 2015 In Film, Referensi 1 Comment

Oleh: Wisesa Wirayuda

201632-carlotta-0-230-0-345-crop

Suarakita.org – Kepergian lelaki bernama Richard (Kai Lewins) dari rumahnya setelah mendapat penolakan dari orang tuanya mengawali petualangan panjang seorang artis, komedian, dan bintang layar kaca di Australia yang bernama Carol Byron (Jessica Marais) alias Carlotta.

Dikisahkan, Richard sempat mendapatkan kekerasan fisik dari ayahnya karena sudah mempermalukan ayahnya di depan tamu-tamunya karena memiliki sifat yang feminin. Tiga tahun setelah kepergian Richard dari rumahnya, kini namanya telah digantikan oleh “Carol” yang selalu menghiasi panggung pertunjukan Drag Queen di kota. Richard kecil kini sudah tumbuh menjadi perempuan yang elegan dan mandiri. Richard kecil itu bernama Carlotta, seorang perempuan.

Film berdurasi 90 menit ini menceritakan semua perjuangan Carol. Dimulai dari belajar menari, tata rias, tata busana, bernyanyi, bahkan melawak. Bersamaan dengan itu, Carol juga belajar bagaimana agar bisa berdiri membela temannya yang mendapatkan kekerasan fisik dari polisi. Juga, Carol belajar bagaimana cara membela dirinya sendiri di tengah masyarakat yang terus menganggap dirinya bukan perempuan seutuhnya. Bahkan ibunya sendiri mengatakan itu.

“You’re not my son. Not like this… You need help.” Kata ibunya.

Seperti yang dilakukan oleh transgender lainnya agar diterima di masyarakat, Carol berjuang keras menjadi apa yang dikonstruksikan oleh masyarakatnya sebagai perempuan, yaitu manusia bervagina. Segala cara ditempuhnya, termasuk operasi kelamin.

Namun, bukanlah kehidupan jika tidak ada masalah. Apalagi jika sudah membahas cinta. Bertemulah Carol dengan Peter (Ryan Johnson). Peter adalah satu-satunya laki-laki yang bisa merebut hati Carol. Dan cinta telah membawa mereka ke pelaminan. Mereka berdua mereguk manisnya kehidupan  perkawinan sampai akhirnya keluarga Peter mulai khawatir,  mengapa pasangan ini tak juga memiliki momongan. Carolpun mengakui bahwa dirinya adalah seorang transgender kepada keluarga besar Peter. Pernyataan Carol membuat dia harus mengakhiri pernikahannya dengan Peter.

Kegelisahan-kegelisahan Carol nampak dalam cerita ini, kegelisahan yang mungkin dirasakan pula oleh transgender lainnya. Perasaan yang menyakitkan ketika mengetahui teman kita mencabut nyawanya sendiri. Perasaan dendam ketika teman kita dipukuli. Perasaan sedih ketika ternyata keluarga kita sendiri menolak keberadaan kita. Dan perasaan kesal ketika ternyata kita tidak bisa membuat keluarga pasangan kita bahagia dengan ketidakhadiran seorang anak.

Film produksi tahun 2014 ini mengajarkan kepada kita, bagaimana caranya berdiri tegak disaat tidak ada siapapun yang bisa membela. Film ini rasanya lebih dari sekedar film biografi semata. Film ini adalah berlian yang semua orang harus melihatnya secara dekat. Sedekat kalian melihat bahwa orang-orang transgender ternyata ada di sekeliling kita semua.

“It’s always about love…” Kata Carlotta di atas panggung.

Share Button
Tags
Film BiografiKisah ArtisTransgender
tweet
Memperingati Transgender Day di Seluruh Dunia
[CERPEN] Rindu Di Ujung Badik

Related posts

  • Twilight’s Kiss Kisah Romansa Dua Lelaki Lansia Gay dalam Menemukan Cinta

    Twilight’s Kiss Kisah Romansa Dua Lelaki Lansia ...

    28 February 2021

  • Lingua Franca : Kisah Imigran Trans Filipina Mencari Cinta (dan Green Card)

    Lingua Franca : Kisah Imigran Trans Filipina ...

    7 February 2021

  • Breaking Fast Kisah Komedi Romantis Gay Muslim

    Breaking Fast Kisah Komedi Romantis Gay Muslim

    31 January 2021

  • Funny Boy Film Coming of Age Gay di Sri Lanka yang Sedang Terpecah

    Funny Boy Film Coming of Age Gay ...

    17 January 2021

  • Your Name Engraved Herein Mengingatkan Publik Bahwa Perjuangan Untuk Hak LGBT Masih Jauh Dari Selesai

    Your Name Engraved Herein Mengingatkan Publik Bahwa ...

    10 January 2021

1 Comments

  1. Chiharu
    2 March 2016 at 14:15

    Such a deep anrews! GD&RVVF

    Reply

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.