2 February 2023
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Referensi » [Jurnal] Konseling Bagi Keluarga Gay dan Lesbian : Pertimbangan Teoritis

[Jurnal] Konseling Bagi Keluarga Gay dan Lesbian : Pertimbangan Teoritis

Posted by :Alumni SK Posted date : 8 February 2016 In Referensi Comments Off on [Jurnal] Konseling Bagi Keluarga Gay dan Lesbian : Pertimbangan Teoritis
(Sumber : www.friendsinadoption.org)

(Sumber : www.friendsinadoption.org)

Oleh : Sebastian Partogi

Suarakita.org- Diperkirakan terdapat 2 hingga 10 juta orangtua gay dan lesbian yang membesarkan 6 hingga 14 juta orang anak di Amerika Serikat (Lamme & Lamme, 2001; Strong & Callahan, 2001). Keluarga gay dan lesbian sama beragamnya dengan keluarga heteroseksual. Setiap keluarga itu unik, terlepas apakah heteroseksual ataupun homoseksual. Keluarga gay dan lesbian juga menghadapi banyak permasalahan yang sama dengan apa yang dihadapi keluarga heteroseksual, dan, selain itu, harus menghadapi beberapa permasalahan khusus sebagai bagian dari kelompok yang tertindas.

Kelompok gay dan lesbian mengalami penindasan dalam dua bentuk: homofobia dan heteroseksisme. Homofobia adalah ketakutan yang tidak bernalar (irasional), intoleransi, atau kebencian terhadap lelaki gay dan lesbian. Sanders dan Kroll (2000) menyatakan bahwa homofobia bisa berbentuk perilaku atau tindakan yang dialamatkan pada seseorang terkait orientasi homoseksualnya. Tindakan yang langsung bisa berupa gay bashing (di mana orang dipukul dan bahkan dibunuh karena mereka disangka homoseksual) atau tindakan kebencian (di mana integritas diri seseorang diserang karena orientasi yang dipersepsikan). Tindakan tidak langsung bisa berupa hukum yang merenggut hak gay dan lesbian untuk dapat setara dengan yang lain hanya karena orientasi seksual mereka (misalnya: pernikahan, pengangkatan anak, atau anti-diskriminasi).

Penelitian mengungkapkan bahwa keluarga gay dan lesbian hanya memiliki sedikit perbedaan dengan keluarga heteroseksual. Namun demikian, karena tinggal di dalam masyarakat yang homofobia dan heteronormatif, keluarga gay dan lesbian menghadapi keprihatinan-keprihatinan khusus. Dalam artikel ini, konselor keluarga dan terapis ditantang untuk melihat apakah model teori yang mempengaruhi pekerjaan mereka juga sudah mempertimbangkan konteks sosial yang lebih besar serta akibat yang mungkin ditimbulkan dari marjinalisasi dan diskriminasi terhadap keluarga gay dan lesbian.

 

Artikel lengkap bisa diunduh di bawah ini

Download (PDF, Unknown)

Jurnal ilmiah asli bisa diunduh di bawah ini

Download (PDF, 45KB)

Share Button
Tags
HomofobiaKeluargaKonselingLGBTSuara Kita
tweet
[Cerpen] Joyeux Anniversaire
[OPINI] Imlek dan Menguatnya Homophobia di Tengah Masyarakat

Related posts

  • Kejahatan Atas Dasar Kebencian: Apa yang Harus Anda Ketahui & Bagaimana Anda Dapat Membantu

    Kejahatan Atas Dasar Kebencian: Apa yang Harus ...

    4 February 2019

  • [JURNAL] Istana Kecantikan Film Gay Indonesia Pertama

    [JURNAL] Istana Kecantikan Film Gay Indonesia Pertama

    27 February 2017

  • [TIPS] Begini Cara Langgeng Dengan Pasangan

    [TIPS] Begini Cara Langgeng Dengan Pasangan

    19 February 2017

  • [Jurnal] Diskriminasi Kaum LGBT di Jakarta

    [Jurnal] Diskriminasi Kaum LGBT di Jakarta

    21 December 2016

  • [Jurnal] LGBT Dalam Perspektif Agama dan HAM

    [Jurnal] LGBT Dalam Perspektif Agama dan HAM

    28 November 2016

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.