28 June 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Perlindungan PBB untuk Pernikahan Anak

Perlindungan PBB untuk Pernikahan Anak

Posted by :Esa Posted date : 21 March 2016 In Internasional Comments Off on Perlindungan PBB untuk Pernikahan Anak

wedding-rings-wallpaper1SuaraKita.org – PBB mengumumkan sebuah rencana program yang berupaya untuk mengakhiri pernikahan anak perempuan dibawah umur pada tahun 2030 dan melindungi hak-hak jutaan perempuan yang paling rentan di seluruh dunia.

Rencana yang digagas oleh  UNICEF (United Nations Children’s Fund/badan PBB untuk anak-anak) dan UNFPA (United Nation Population Fund/Badan PBB untuk kependudukan) merupakan bagian dari upaya global untuk mencegah perempuan dari menikah terlalu muda dan mendukung mereka yang sudah menikah sebagai perempuan di 12 negara di seluruh Afrika, Asia dan Timur Tengah di mana tingkat pernikahan anak-anak yang tinggi.

Direktur Eksekutif UNFPA, Dr. Babatunde Osotimehin, mengatakan “Memilih kapan dan dengan siapa akan menikah adalah salah satu keputusan hidup yang paling penting. Pernikahan anak melanggar hak untuk memilih dari jutaan anak perempuan setiap tahun”.

“Sebagai bagian dari program global ini, kami akan bekerja dengan pemerintah dari negara-negara yang persentase  tingkat pernikahan anak yang tinggi  untuk menegakkan hak-hak remaja perempuan, sehingga perempuan dapat mencapai potensi mereka dan negara dapat mencapai tujuan pembangunan sosial dan ekonomi mereka.”

Dengan keterlibatan keluarga, masyarakat, pemerintah dan kaum muda, program ini akan fokus pada strategi mendidik orang tua dan masyarakat tentang bahaya pernikahan anak, termasuk meningkatkan akses perempuan terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, , meningkatkan dukungan ekonomi keluarga, dan memperkuat dan menegakkan hukum yang menetapkan 18 tahun sebagai usia minimum pernikahan.

Sementara itu Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake mengatakan “Dunia harusnya tersadar oleh kerugian dari pernikahan anak perempuan dibawah umur, Yang menyebabkan mereka kehilangan masa depan dan akibat buruk yang juga berdampak bagi masyarakat. Program ini akan bergerak untuk merangkul anak perempuan yang beresiko besar dan juga membantu lebih banyak anak perempuan dan perempuan muda agar menyadari hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri.”

Pernikahan  anak perempuan dibawah umur adalah pelanggaran hak-hak perempuan dan anak perempuan. Anak perempuan yang dipaksa untuk menikah akan lebih mungkin untuk keluar dari sekolah, menderita kekerasan dalam rumah tangga, tertular penyakit dan resiko meninggal selama kehamilan dan persalinan. (Radi Arya Wangsareja)

 

Sumber

www.un.org

Share Button
Tags
#ENDchildmarriageAkhiri Pernikahan Anakhak perempuanPBBPernikahan AnakSuara Kita
tweet
Gucci: Global Fashion Brand, Italia dan Pegawai LGBT
[Jurnal] Seks dan Seksualitas dalam Media Hiburan Populer Di Kalangan Remaja Lesbian, Gay dan Biseksual

Related posts

  • Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 tahun

    Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 ...

    7 June 2022

  • APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat Merayakan Bulan Kebanggaan 2022 Semuanya

    APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat ...

    3 June 2022

  • Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    21 May 2022

  • Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan Sesama Jenis Pada November

    Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan ...

    14 May 2022

  • Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di London

    Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di ...

    10 May 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.