15 April 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Sastra » Puisi » [Puisi] Lelaki di Tepi Jalan itu

[Puisi] Lelaki di Tepi Jalan itu

Posted by :Esa Posted date : 28 May 2016 In Puisi 0

ThuanOleh: Nikodemus Niko

Suarakita.org – Perisai embun,
Basah….
Berlumur lendir bercampur darah
Bersimbah luka dan kenikmatan; menyatu peluk
Kemudian senyum dalam kegetiran
Sembari menyulut rokok sebatang

Lembaran uang lima puluh ribuan
Beberapa di atas meja, yang lain bertebar di lantai
Sekira enam atau tujuh banyaknya
Sehabis berkemas, kembali ke jalanan
Mengais rejeki; membunuh asa, menggantung mimpi
Tak butuh tuah mulut pengharam

Waiting is regret, bisa bisa tidak makan esok hari
Maka mendatangi pelanggan
Saat malam dengan malu-malu beranjak, dingin!
Baju robek bahkan celana bekas habis di gunting
Sisa-sisa luka masih juga mengalir darah segar
Penciptaan sensasi semu….

Pelecehan, kekerasan; eksploitasi tubuh yang sudah terbeli
Dimana harus mengadu, melapor?
Kepada aparat, yang katanya penegak hukum?
Bisa bisa di cambuk, dengan lantunan khidmat;
Pelacur, sampah, amoral—sembari membuang ludah

Lalu, apa yang mereka tegakkan selain batang kereke di antara dua selangkangan!

Di kolong langit negeri Pasundan, 9 Mei 2016

 

*Sapa penulis melalui email pribadinya di nicoeman7@gmail.com

Share Button
Tags
IDAHOT 2016lgbt indonesiaNikodemus NikoPuisiSuara Kita
tweet
Jokowi: “Perppu Perlindungan Anak Sudah Saya Tandatangani”
[Cerpen] Untuk Akhir yang Bahagia

Related posts

  • {Puisi] Mengapa Aku?

    {Puisi] Mengapa Aku?

    9 December 2017

  • [Puisi] Kaldera

    [Puisi] Kaldera

    21 October 2017

  • [Puisi] Apa Yang Salah Dengan Cinta Kami ?

    [Puisi] Apa Yang Salah Dengan Cinta Kami ...

    18 June 2017

  • [Puisi] Empat Puluh Lima Hari & Perihal Jakarta dan Senoktah Diorama

    [Puisi] Empat Puluh Lima Hari & Perihal ...

    4 March 2017

  • [Puisi] Pemerkosa Aturan Negara

    [Puisi] Pemerkosa Aturan Negara

    26 November 2016

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.