29 June 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Liputan » [Liputan] Peran LGBT Dalam Kondisi Darurat Kekerasan Seksual

[Liputan] Peran LGBT Dalam Kondisi Darurat Kekerasan Seksual

Posted by :katumiri Posted date : 2 June 2016 In Liputan Comments Off on [Liputan] Peran LGBT Dalam Kondisi Darurat Kekerasan Seksual

IMG_6533Oleh : Wida Puspitosari

SuaraKita.org – Dewasa ini, kekerasan seksual terjadi di mana-mana. Berita pemerkosaan hampir setiap jam muncul di berbagai media massa.  Hal ini menandakan bahwa situasi kekerasan seksual tengah menempuh situasi daruratnya. Melihat kondisi yang sudah semakin parah ini, bertempat di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Gerakan Keberagaman Seksualitas Indonesia yang terdiri dari Ardhanary Institute, Jaringan Gaya Warna Lentera Indonesia (GWL-INA), Suara Kita dan Perempuan Mahardika mengadakan diskusi publik pada Selasa (31/5). Diskusi ini fokus mengkritisi kondisi kekerasan seksual yang kian genting serta peran LGBT sebagai jaringan masyarakat sipil yang memiliki andil dalam mengkampanyekan gerakan anti kekerasan.

Sebagai salah satu pembicara, Gadis Arivia memaparkan jika pada dasarnya perempuan dan kelompok LGBT di Indonesia sama-sama bergelar sebagai warga negara kelas dua. Hal ini disampaikannya dalam diskusi kemarin.

“Banyak studi memperlihatkan bahwa bukan saja perempuan yang diperlakukan sebagai objek melainkan juga LGBT. Hal ini tidak mengherankan karena LGBT juga termasuk kelompok yang dianggap liyan. Mereka rentan terhadap kekerasan seksual. Kekerasan seksual di Indonesia, celakanya, masih dipandang sebagai permasalahan kelamin, bukan kuasa” kata Gadis.

Senada dengan Gadis, dalam menanggapi isu serius ini, Budi Wahyuni menambahkan jika Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan akan terus mengawal Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual dan berkomitmen menjunjung tinggi hak-hak korban.

Kendati demikian, hal lain yang patut menjadi perhatian bagi kita semua menurut, Sri Agustine adalah pengabaian pengabaian masyarakat terhadap kasus kekerasan seksual jika korbannya adalah LGBT.

“Data di Ardhanary Institute menyebutkan jika banyak kelompok LGBT yang mengalami kekerasan seksual justru menerima kekerasan itu dari anggota keluarganya. Mereka yang ketahuan sebagai lesbian misalnya, disuruh untuk melakukan hubungan kelamin bersama lelaki dengan keyakinan bahwa ‘penyakit’ lesbiannya bisa sembuh dengan melakukan itu” tuturnya sedikit emosional

Agustine juga berpendapat, peran LGBT terkait dengan isu ini dapat diwujudkan dengan bagaimana kelompok LGBT bekerjasama dengan jajaran masyarakat sipil lain dalam menkampanyekan gerakan anti kekerasan seksual. Sejalan dengan hal tersebut, Gadis menambahkan jika pengalaman sebagai kelompok minoritas, LGBT mampu berperan sebagai garda depan bicara tentang kekerasan seksual untuk membangun sensitivitas sosial.

Makalah yang dibuat oleh Gadis Arivia dapat diunduh dibawah ini:

Download (PDF, Unknown)

Share Button
Tags
Hak Asasi Manusiakekerasan seksualKOMNAS HAMLGBTIQ IndonesialiputanSuara Kitawida puspitosari
tweet
[Video] IDAHOT 2016: Melawan Kekerasan dan Bullying
Reformasi Kesetaraan Pernikahan di Australia

Related posts

  • Program Pulih Bersama, Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok Masyarakat Rentan

    Program Pulih Bersama, Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok ...

    15 June 2022

  • Memahami SOGIESC Sama Dengan Menciptakan Lingkungan Yang Aman Untuk Semua Orang

    Memahami SOGIESC Sama Dengan Menciptakan Lingkungan Yang ...

    27 April 2022

  • Belajar SOGIESC, Memahami Keragaman Gender Dan Seksualitas Di Dunia Penuh Warna

    Belajar SOGIESC, Memahami Keragaman Gender Dan Seksualitas ...

    25 April 2022

  • Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif untuk Kelompok Marginal

    Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif untuk Kelompok ...

    5 January 2022

  • Belajar Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Inklusif Dari ADB

    Belajar Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Inklusif Dari ...

    30 December 2021

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.