10 April 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Kampanye Anti-Kesetaraan Pernikahan di Australia Akan Menyebabkan LGBT Bunuh Diri

Kampanye Anti-Kesetaraan Pernikahan di Australia Akan Menyebabkan LGBT Bunuh Diri

Posted by :katumiri Posted date : 17 September 2016 In Internasional 0

017192-111203-anti-gaySuaraKita.org – Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah berulang kali menunda-nunda pemilihan suara Parlemen terhadap legalisasi pernikana sesama jenis, dan bukannya berencana membawa rencana tersebut ke hadapan publik dalam pemilihan suara untuk menghindari keretakan antar anggota parlemen ultra-konservatif yang dipimpinnya. Minggu ini terungkap bahwa pemerintah Australia akan menyerahkan dana sebesar 7.5 juta dolar Australia untuk aktivis anti-LGBT untuk menjalankan ‘No’ campaign, di bawah RUU untuk melakukan pemilihan suara.

Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten, seorang pendukung vokal kesetaraan perkawinan, mengatakan kampanya tersebut akan menjadi siksaan emosional bagi remaja LGBT, andaikan 1 orang bunuh diri akibat dari pemilihan suara tersebut, maka itu sudah terlalu banyak memakan korban.

“Tumbuh menjadi dewasa itu sulit bagi semua orang, tapi untuk remaja Australia yang bergulat dengan identitas seksual mereka akan menjadi lebih sulit. Para ahli pun sudahmangatakan bahwa remaja LGBT sangat rentan untuk melakukan bunuh diri. Ide tentang  perdebatan nasional tentang legitimasi identitas dari para remaja yang bahkan mungkin belum melela adalah tidak akanmenjadi sebuah cobaan bagi setiap warga negara jika kita memiliki jalur yang benar.”

Namun komentar tersebut dicela oleh kalangan konservatif yang anti-LGBT.

Pete Credlin, mantan kepala staff di era kepemimpinan Perdana Menteri Tony Abbot mengatakan “Siapapun dalam keluarga yang tersentuh oleh tindakan bunuh diri akan menganggap hal tersebut adalah sebuah penghinaan. Dan siapapun yang memiliki keluarga atau kerabat yang LGBT juga akan menganggap hal tersebut adalah sebuah penghinaan. Pemerintah seharusnya menahan Bill Shorten untuk memperhitungkan apakah itu keinginan rakyat Australia. Dalam jajak pendapat yang dilakukan berulang-ulang mereka ingin melakukan pemilihan suara.”

Sebagai cacatan, rakyat Australia sebenarnya menolak untuk melakukan pemilihan suara ketika sifatnya tidak mengikat dan besaran dana yang digunakan diperjelas.

Sementara itu tabloid Herald Sun menyatakan bahwa itu adalah “pemerasan emosional”, mereka mengklaim kampanye pro-kesetaraan dapat juga mengakibatkan umat Kristiani untuk melakukan bunuh diri.

Kolumnis dari kalangan konservatif Andrew Bolt mengatakan, “jika seorang Kristen melakukan bunuh diri karena upaya Bill shorten untuk menghancurkan pernikahan tradisional, maka itu dianggap sudah menelan banyak korban. Mari kita hentikan meletekkan ide tersebut dikepala orang-orang dan mari kita perdebatkan hal ini secara pantas”.

Dalam pidatonya di kesempatanlain Bill  Shorten menolak jika partainya berusaha untuk mendapatkan “pujian” dari persoalan kesetaraan pernikahan tersebut.

“Saya mengatakan kepada Perdana Menteri: Katanya ini adalah hal yang anda pedulikan. Anda telah menjadi Perdana Menteri selama 1 tahun sekarang . Anda dapat menyelesaikan hal ini, biarkan kesetaraan pernikahan menjadi hasil dari kerjasama yang baik. Bergabunglah bersama kami dan dukung legislasi atau kami siap berjuang bersama-sama dengan anggota partai independen, dankami tidak peduli siapa yang akan mendapatkan pujian.”

Bill shorten juga menyatakan bahwa hal ini akan memperluas hak atas kesetaraan dibawah hukum bagi warga Australia (R.A.W)

Sumber

pinknews

Share Button
Tags
bunuh diriKesetaraanKesetaraan PernikahanLGBTLGBT Australialgbt indonesiaWorld Suicide Prevention
tweet
Menurut Penelitian Sebagian Besar Homofobik Sebenarnya “Sedikit” Gay
[Resensi] Porn(o) Tour: Sisi Lain Sebuah Perjalanan

Related posts

  • Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem AI Merusak Identitas LGBT

    Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem ...

    10 April 2021

  • Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu Perdebatan di Thailand

    Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu ...

    8 April 2021

  • Hampir 60% kota di Jepang Mengatakan Sistem Kesetaraan LGBT Saat Ini Tidak Memadai

    Hampir 60% kota di Jepang Mengatakan Sistem ...

    6 April 2021

  • Belanda Merayakan Ulang Tahun Ke-20 Kesetaraan Pernikahan Pertama Di Dunia

    Belanda Merayakan Ulang Tahun Ke-20 Kesetaraan Pernikahan ...

    4 April 2021

  • Sanksi FIFA Mengancam Meksiko Setelah Yel-Yel Anti-Gay Muncul Kembali

    Sanksi FIFA Mengancam Meksiko Setelah Yel-Yel Anti-Gay ...

    2 April 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.