25 January 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Referensi » [Jurnal] Gay dan Lesbian Indonesia serta Gagasan Nasionalisme

[Jurnal] Gay dan Lesbian Indonesia serta Gagasan Nasionalisme

Posted by :katumiri Posted date : 4 October 2016 In Referensi 0

nasionalisme-lgbtSuaraKita.org – Sungguh merupakan suatu hal yang aneh karena hanya sedikit orang-orang Barat yang tahu, bahwa Indonesia berpenduduk keempat terbanyak di dunia (setelah Cina, India, dan Amerika Serikat), atau bahwa Indonesia adalah negara yang berpenduduk Muslim lebih besar daripada negara-negara lain. Fakta-fakta mendasar tersebut cukup untuk menjadikan Indonesia sebagai kawasan yang penting di percaturan dunia.

Dalam tulisan ini, Tom Boellstorff bermaksud untuk memberikan perhatian pada dunia gay dan lesbian Indonesia. Topik ini memang nampaknya tidak  biasa,  namun melalui  kehidupan merekalah kita bisa memahami kunci penting tentang bagaimana proses menjadi orang Indonesia itu terjadi, termasuk juga pemahaman bagaimana mekanisme berlangsungnya sebuah negara-bangsa.

Negara mengajarkan kita tentang nilai heteronormatif—asumsi bahwa heteroseksualitas merupakan satu-satunya norma yang normal dan pantas—berperan penting dalam pembentukan negara-bangsa sebagai ‘komuniti yang imajinasikan’ (imagined communities). Sebagaimana di negara-negara lain, Indonesia menganggap bahwa arketipe keluarga inti (suami, isteri, anak, dan presiden sebagai ayah) dijadikan model bagi sebuah negara-bangsa. Sejalan dengan model ini, negara-bangsa seringkali menganggap dirinya terkomposisi bukan saja oleh kumpulan warganegara, tetapi juga oleh keluarga yang hampir selalu berbentuk keluarga inti (nuclear family) tanpa menghiraukan derajat keberagam-an bentuk keluarga inti yang ditemukan di berbagai kebudayaan.

Pembatasan pengertian model keluarga pada pasangan heteroseksual menjadi mekanisme dalam mempertahankan model nasionalisme di Indonesia (termasuk juga di negara-negara lain). Oleh karena itu, reaksi dalam bentuk pengucilan homoseksualitas bukannya dipahami dalam konteks maraknya gerakan gay dan lesbian secara global, pengucilan ini lebih dipahami sebagai fenomena pembentukan gagasan sentral tentang ‘Indonesia’.

 

Artikel lengkap dapat diunduh dibawah ini:

Download (PDF, 26KB)

Sumber:  Jurnal Antropologi Indonesia Vol 30, No 1 (2006)

Share Button
Tags
Jurnal Ilmiah LGBTLGBTlgbt indonesiaNasionalismeSuara Kita
tweet
PBB Mengangkat Investigator Untuk Melindungi LGBT Dari Kekerasan dan Diskriminasi
[Kisah] Margarethe Cammermeyer: Berjuang dari Militer ke Kongres AS

Related posts

  • Kejahatan Atas Dasar Kebencian: Apa yang Harus Anda Ketahui & Bagaimana Anda Dapat Membantu

    Kejahatan Atas Dasar Kebencian: Apa yang Harus ...

    4 February 2019

  • [JURNAL] Istana Kecantikan Film Gay Indonesia Pertama

    [JURNAL] Istana Kecantikan Film Gay Indonesia Pertama

    27 February 2017

  • [TIPS] Begini Cara Langgeng Dengan Pasangan

    [TIPS] Begini Cara Langgeng Dengan Pasangan

    19 February 2017

  • [Jurnal] Diskriminasi Kaum LGBT di Jakarta

    [Jurnal] Diskriminasi Kaum LGBT di Jakarta

    21 December 2016

  • [Jurnal] LGBT Dalam Perspektif Agama dan HAM

    [Jurnal] LGBT Dalam Perspektif Agama dan HAM

    28 November 2016

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.