4 July 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Liputan » [Liputan] Road Show Film Bulu Mata Ke-4

[Liputan] Road Show Film Bulu Mata Ke-4

Posted by :Esa Posted date : 30 November 2016 In Liputan Comments Off on [Liputan] Road Show Film Bulu Mata Ke-4

img_9748SuaraKita – Pada tanggal 29 November, bertempatkan di sekretariat Yayasan Kalyanamitra, Suara Kita kali ini berkesempatan untuk melakukan pemutaran film Bulu Mata dalam memperingati Hari Transgender sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November lalu. Pemutaran film ini sekaligus menjadi pemutaran film yang terakhir dalam rangkaian memperingati hari Transgender sedunia.

Ditemani rujak buah, kami pun memulai diskusi sederhana kami setelah pemutaran film berakhir. Diskusi kali ini Suara Kita mengundang ibu Jen Kattleya, Seorang transgender dari Bogor. Jen menceritakan pengalaman transisinya hingga menjadi perempuan berhijab seperti sekarang. “Dulu saya muali sedikit-sedikit. Dari bedakan dulu, lalu ibu saya ngomel ‘ngapain itu laki-laki pake bedak?’. Saya jawab, ‘ini biar gak pucat mukanya’, dan seterusnya sampai sekarang. Jadi keluarga tidak terlalu kaget dengan perubahan saya. Saya pertama kali pakai Hijab itu ketika ditanya oleh guru ngaji saya, ‘Ini tinggal bu Jen aja nih yang belum pake hijab’. Setelah itu saya pake hijab, dan menurut teman-teman saya bagus. Jadi saya pakai terus, malahan sekarang kalo dilepas rasanya gak lengkap.”

img_9730“Mungkin ibu-ibu di sini ada yang punya teman yang waria?” tanya Yudi selaku moderator kali ini.

“Saya ada,” Jawab Ibu Ipoh, “Tetangga saya, dia itu hampir setiap hari dandan. Kalau pake baju perempuan sih belum. Dia suka saya ajak kalo saya ada kerjaan ngerias, dan dia riasannya rapih banget. Malah saya kadang suka seadanya saja ketika merias seseorang, tapi kalau dia enggak. Dia detil banget.”

Jen kemudian menceritakan pengalamannya pernah didatangi oleh ketua Rukun Tetangganya. “Jadi dia datang karena dia dapet pesan dari masyarakat sekitar ketika melihat ‘suami’ saya yang masuk ke rumah saya dan menginap. Jadi saya bilang, ini rumah saya, dan kalaupun saya bisa menikah, tentu saya akan menikahi ‘suami’ saya ini. Saya sudah bersama dia sudah sekitar 19 tahun.”

“Tuh Ibu-ibu, sudah sembilan belas tahun loh. Tipsnya apa ya?” Kata Anna Soetomo dari Yayasan Kalyanamitra diiringin dengan gelak tawa dari peserta Nonton Bareng kali ini.

“Kalau ibu-ibu di sini punya anak yang waria, gimana?” tanya Yudi.

“Saya sih tidak masalah, malah akan saya make-up-in dia nanti.” Jawab ibu Ipoh.

Share Button
Tags
#SolidaritasUntukTransgenderBulu MataRoad ShowSuara KitaTransgender Day of RemembranceYayasan Kalyanamitra
tweet
[Liputan] Bincang Tokoh Bersama Erasmus Napitupulu
Transgender Pakistan Mengajukan Petisi Menuntut Hak Asasi

Related posts

  • Program Pulih Bersama, Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok Masyarakat Rentan

    Program Pulih Bersama, Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok ...

    15 June 2022

  • Memahami SOGIESC Sama Dengan Menciptakan Lingkungan Yang Aman Untuk Semua Orang

    Memahami SOGIESC Sama Dengan Menciptakan Lingkungan Yang ...

    27 April 2022

  • Belajar SOGIESC, Memahami Keragaman Gender Dan Seksualitas Di Dunia Penuh Warna

    Belajar SOGIESC, Memahami Keragaman Gender Dan Seksualitas ...

    25 April 2022

  • Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif untuk Kelompok Marginal

    Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif untuk Kelompok ...

    5 January 2022

  • Belajar Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Inklusif Dari ADB

    Belajar Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Inklusif Dari ...

    30 December 2021

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.