4 March 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Survei LGBT Australia: Peraya Sipil Jangan Menolak Melakukan Upacara Pernikahan Sejenis

Survei LGBT Australia: Peraya Sipil Jangan Menolak Melakukan Upacara Pernikahan Sejenis

Posted by :katumiri Posted date : 26 January 2017 In Internasional 0

SuaraKita.org – Sebuah survei dari LGBT Australia mengungkapkan kekhawatiran tentang diskriminasi hukum dalam melakukan pernikahan sesama jenis. Didanai oleh PFLAG, survei menunjukkan penolakan yang cukup besar di antara LGBTI Australia terhadap  peraturan yang memperbolehkan peraya sipil* menolak untuk menikahkan pasangan, khususnya pasangan sejenis.

Ketika ditanya apakah peraya sipil tersebut dibebaskan untuk memilih menerima atau menolak menikahkan pasangan sejenis, 92.6% responden mengatakan tidak setuju. Akan tetapi ketika ditanya apakah pemuka agama juga dibebaskan untuk tidak menikahkan pasangan sejenis, responden lebih toleran dengan hasil survei menyatakan 60% tidak setuju.

Peraya Sipil tidak terikat dengan afiliasi keagamaan sehingga harus bersedia untuk melakukan upacara pernikahan non-religius – sesama jenis atau sebaliknya.

Survei ini muncul terkait tentang diajukannya rancangan peraturan pada bulan Oktober tahun lalu yang membolehkan peraya sipil untuk menolak melakukan upacara pernikahan sejenis. Peraturan tersebut juga memohon agar membebaskan organisasi keagamaan dari penyelenggaraan layanan upacara pernikahan.

Australia saat ini belum memiliki undang-undang kesetaraan perkawinan, Bab ke- 47 dari Undang-Undang Perkawinan menetapkan bahwa rohaniwan tidak memiliki kewajiban untuk menikahkan setiap pasangan. Tapi ini tidak berlaku untuk peraya sipil.

Aktivis hak LGBT, Rodney Croome, percaya bahwa hasil survei mewakili pendapat mereka.

“Kami mendukung penuh Undang-undang perkawinan yang memberikan kebebasan kepada rohaniwan, namun kami menggaris bawahi aturan yang memperlakukan pasangan sejenis secara berbeda dengan pasangan lainnya”. (R.A.W)

Sumber :

GSN

*Peraya Sipil (Civil Celebrant) : Di Australia, Peraya sipil adalah orang  yang melakukan upacara formal non-religius di masyarakat, khususnya pernikahan berdasarkan hukum negara, mereka tidak terafiliasi dengan keagamaan. Mereka juga dapat melakukan upacara penamaan bayi, pembaharuan janji pernikahan dan Pemakaman.

Share Button
Tags
Hak Asasi ManusiaKesetaraan PernikahanLGBTLGBT Australialgbt indonesiaMarriage Equality
tweet
“Don’t Ask, Don’t Tell” di Church of England
[Kisah] Noval Auliady – Bagian ke-1 : Melawan Tindakan Abusif

Related posts

  • Pengadilan Malaysia Memutuskan Larangan Seks LGBT Negara Bagian Selangor Tidak Konstitusional

    Pengadilan Malaysia Memutuskan Larangan Seks LGBT Negara ...

    2 March 2021

  • Pemerintah Selandia Baru Berjanji untuk Melarang Terapi Konversi

    Pemerintah Selandia Baru Berjanji untuk Melarang Terapi ...

    26 February 2021

  • Kelompok LGBT dan Etnis Turun ke Jalan untuk Memprotes Junta Militer Myanmar

    Kelompok LGBT dan Etnis Turun ke Jalan ...

    24 February 2021

  • Seruan Komisi HAM Internasional untuk Pencabutan Hukum Homofobik Jamaika

    Seruan Komisi HAM Internasional untuk Pencabutan Hukum ...

    22 February 2021

  • Tentara Inggris yang Dipecat karena LGBT Bisa Mendapatkan Medali Mereka Kembali

    Tentara Inggris yang Dipecat karena LGBT Bisa ...

    19 February 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.