30 January 2023
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Perempuan Lesbian Juga Wajib Melakukan Tes Pap Smear

Perempuan Lesbian Juga Wajib Melakukan Tes Pap Smear

Posted by :Anak Magang Posted date : 15 March 2017 In Internasional Comments Off on Perempuan Lesbian Juga Wajib Melakukan Tes Pap Smear

SuaraKita.org – Sebuah survey yang dilakukan oleh National LGB&T Partnership menunjukkan bahwa 37% dari perempuan di Inggris yang melakukan hubungan seksual dengan perempuan tidak mendapatkan informasi yang benar tentang pentingnya pap smear. Mereka kerap diberitahu bahwa mereka tidak perlu melakukan tes tersebut karena orientasi seksual mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan, khususnya perempuan hon heteroseksual kerap mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan kesehatan atau mengalami perlakuan yang kurang baik ketika berusaha mendapatkan akses kesehatan.

Pemeriksaan pap smear adalah prosedur pengambilan sampel sel dari leher rahim untuk memastikan ada atau tidak adanya ketidaknormalan yang dapat mengarah kepada kanker serviks pada perempuan. Meski tes ini sangat penting, tetapi banyak perempuan yang masih belum menjalani tes ini secara rutin karena kurangnya informasi.

Nyatanya,  human papilloma virus (HPV) yang diantaranya dapat menyebabkan kanker serviks dapat menular melalui hubungan seksual, yaitu melalui cairan vagina termasuk hubungan seksual perempuan dengan perempuan.  Oleh sebab itu perempuan yang berhubungan seksual dengan perempuan juga wajib untuk melakukan pap smear.

Pap smear adalah tes untuk memeriksa kesehatan sel-sel leher rahim, bukan tes untuk kanker.

Sekitar 1 dari 20 tes yang dilakukan kepada perempuan menunjukkan beberapa perubahan abnormal. Sebagian besar perubahan ini tidak akan menyebabkan kanker serviks dan sel-sel dapat kembali normal pada mereka sendiri. Namun, dalam beberapa kasus, sel-sel abnormal perlu dibuang sehingga mereka tidak dapat menjadi kanker.

Semua perempuan yang berusia 25 sampai 49 tahun harus melakukan pap smear sekali setiap 3 tahun.  Sedangkan perempuan yang berusia 50 sampai 64 tahun harus melakukan pap smear sekali setiap 5 tahun.

Hanya perempuan yang belum melakukan hubungan seksual sama sekali yang belum perlu untuk melakukan pap smear.

Sumber:

Huffington Post

BBC

Share Button
Tags
Kanker ServiksLesbianLGBTlgbt indonesiaPap Smearperempuan
tweet
Peraturan Kesetaraan Upah Segera Dijalankan di Islandia
Sekelompok Pengacara Menyusun Buku Panduan Hukum Bagi Pasangan LGBT Singapura

Related posts

  • Penelitian Membuktikan Bahwa Atlet Transpuan Setara Dengan Atlet Perempuan Cisgender

    Penelitian Membuktikan Bahwa Atlet Transpuan Setara Dengan ...

    28 January 2023

  • Belanda Mengubah Konstitusi Untuk Melarang Diskriminasi Berbasis Orientasi Seksual

    Belanda Mengubah Konstitusi Untuk Melarang Diskriminasi Berbasis ...

    27 January 2023

  • FIFA Mendenda Federasi Sepak Bola Meksiko Atas Ujaran Homofobik di Piala Dunia

    FIFA Mendenda Federasi Sepak Bola Meksiko Atas ...

    17 January 2023

  • Budaya Popper dan Queer: Kisah Cinta yang Kontroversial

    Budaya Popper dan Queer: Kisah Cinta yang ...

    27 December 2022

  • Negara-Negara Asia Berjuang untuk Kemajuan LGBTQ+

    Negara-Negara Asia Berjuang untuk Kemajuan LGBTQ+

    23 December 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.