17 April 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Lagu dari Singapura Untuk LGBT

Lagu dari Singapura Untuk LGBT

Posted by :katumiri Posted date : 10 August 2017 In Internasional 0

SuaraKita.org – Setiap tahun Singapura memilih sebuah lagu untuk dipersembahkan di Hari Nasional atau Hari Kemerdekaan mereka. Lagu yang dipilih akan dinyanyikan di sepanjang Parade Hari Nasional.  Lagu tersebut mewakili keberagaman Singapura dengan video musik yang menyertainya menayangkan kehidupan orang-orang Singapura yang beragam.

‘Pusat perbelanjaan biasanya memainkan lagu-lagu Hari Nasional menjelang hari yang sebenarnya dan orang-orang Singapura akan mengibarkan bendera Singapura dari rumah mereka sebagai tanda patriotisme,’ kata Sean dari Dear Straight People – situs LGBT terkemuka di Singapura.

Namun, belum pernah ada lagu yang mewakili komunitas LGBT Singapura. Menjelang Hari Nasional tahun 2017 pada tanggal 9 Agustus, pendukung LGBT Singapura membuat video mereka sendiri. Tim di Dear Straight People memutuskan untuk memproduksi video musik yang menampilkan anggota komunitas LGBT Singapura.

“Gagasan untuk membuat cover video musik untuk LGBT Hari Nasional LGBT  muncul di benak saya minggu lalu saat saya melakukan brainstorming dan bersama tim saya, kami berhasil menyelesaikan keseluruhan video (audio dan visual) hanya dalam satu minggu,” kata Sean.

Seiring dengan pendukung LGBT  yang lain, video tersebut mengingatkan bahwa individu LGBT juga orang Singapura. Pesan dari video tersebut adalah bahwa LGBT Singapura juga ikut berkontribusi pada masyarakat dan pantas untuk dipandang.

Lagu berjudul “Home” adalah lagu populer yang kerap dinyanyikan pada Hari Nasional Singapura. Lagu tersebut dinyanyikan oleh penyanyi biseksual yang baru berusia 19 tahun, Lew, lagu tersebut juga menduduki puncak tangga lagu Singapura selama bertahun-tahun.

“Alasan mengapa kami memilih untuk membuat cover lagu “Home” adalah karena tidak diragukan lagi Lagu Hari Nasional tersebut adalah lagu yang paling ikonik dan populer yang pernah dirilis,” kata Sean.

‘Jumlah “bagi” (share) dan “menyukai” (like) pada video musik tersebut juga merupakan bukti penerimaan positif pada video tersebut.

“Ada beberapa reaksi homofobik juga. Video kami dibagikan ke grup pembenci LGBT terkenal yang disebut ‘We Are Against Pink Dot’ dan ada juga beberapa komentar homofobik pada video yang kami buat.

“Tapi sebagian besar warga Singapura tampaknya menyukai video yang menghangatkan hati dan saya percaya hal itu mengarah pada penerimaan masyarakat LGBT yang walaupun lamban namun semakin meningkat.”

Bintang dalam cover video tersebut terdiri dari beberapa orang-orang hebat yang mengubah kehidupan masyarakat LGBT Singapura, yaitu:

  • Dr Khoo Hoon Eng – Ibu inspirasional dari dua anak laki-laki gay yang membentuk kelompok pendukung untuk orang tua anak-anak LGBT.
  • NORIStar – Salah satu ratu drag terkenal di Singapura
  • Otto Fong – Guru yang memicu kontroversi nasional saat dia melela ke depan umum saat masih mengajar di sebuah sekolah tinggi di Singapura
  • Alex Teh – Seorang transgender berusia 21 tahun yang memimpin salah satu kelompok sosial transgender terbesar di Singapura.

Lagu “Home” adalah pernyataan berani di sebuah negara di mana hubungan seksual sejenis yang disengaja dianggap ilegal dan bahkan mengenakan pakaian berlambang seksualitas menjadi hal yang kontroversial.

Sejak ditayangkan pada 6 Agustus lalu video tersebut telah ditonton ribuan orang melalui situs video Youtube. (R.A.W)

Sumber:

GSN

 

Share Button
Tags
KeberagamanLGBTlgbt indonesiaLGBT SingapuraNational Day Singapore
tweet
Lebih Dari 500 Pemuka Agama Menyerukan Kesetaraan Pernikahan di Australia
Perusahaan Ritel Selandia Baru Memberi Dukungan Bagi Hak Transgender

Related posts

  • Taman Hiburan Disney Memberikan Aturan yang Lebih Inklusif untuk Pegawai

    Taman Hiburan Disney Memberikan Aturan yang Lebih ...

    16 April 2021

  • UU Kesetaraan Pernikahan Swiss Dihadapkan Pada Referendum Nasional

    UU Kesetaraan Pernikahan Swiss Dihadapkan Pada Referendum ...

    14 April 2021

  • Sekolah Kedokteran Terkemuka Korea Membuka Kelas Tentang Perawatan Kesehatan LGBT

    Sekolah Kedokteran Terkemuka Korea Membuka Kelas Tentang ...

    12 April 2021

  • Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem AI Merusak Identitas LGBT

    Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem ...

    10 April 2021

  • Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu Perdebatan di Thailand

    Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu ...

    8 April 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.