17 April 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Seorang Ulama Muslim Malaysia Menyerukan Perubahan Fatwa Terhadap Transgender

Seorang Ulama Muslim Malaysia Menyerukan Perubahan Fatwa Terhadap Transgender

Posted by :katumiri Posted date : 20 February 2018 In Internasional 0

SuaraKita.org – Seorang ulama Muslim terkemuka di Malaysia telah meminta peninjauan kembali fatwa terhadap individu transgender.

Fatwa adalah sebuah pernyataan hukum dalam Islam, yang dikeluarkan oleh seorang atau sekelompok ahli hukum agama atau mufti. Fatwa adalah tentang isu tertentu, biasanya atas permintaan individu atau hakim untuk menyelesaikan masalah yang masih belum jelas dalam hukum Islam.

Pada tahun 1982 otoritas Muslim Malaysia terkemuka, Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan, mengharamkan operasi penyesuaian jenis kelamin. Mereka menyatakan bahwa individu transgender ‘tidak Islami’.

Di Malaysia menjadi transgender adalah ilegal, tapi Mufti Datuk Zulkifli Mohamad al-Bakri mengatakan bahwa transgender tidak bertentangan dengan Islam. Zulfiki adalah Mufti Wilayah Persekutuan, tiga wilayah gabungan Malaysia yang diperintah langsung oleh pemerintah.

Menurut laman berita the Malay Mail Online, Zulkifli mengatakan bahwa ulama Muslim harus mempertimbangkan kembali fatwa tersebut.

‘Karena identitas mereka lemah dan bukan sebuah peniruan identitas, selama mereka tidak menggunakan identitas mereka untuk tujuan tidak bermoral, ini bukan hal yang memalukan dan mereka diterima dalam Islam,’ katanya.

Persetujuan agama adalah penting

Dr Sima Barmania mengkhususkan diri dalam penelitian tentang peran Islam dalam membentuk langkah pencegahan HIV dan isu-isu transgender di Malaysia.

Karyanya sangat penting dalam mempengaruhi para pemimpin agama di Malaysia dalam masalah transgender.

Dr Sima Barmania mengatakan bahwa pernyataan Zulkifli adalah pernyataan yang ‘monumental’.

“Ini adalah sebuah hal yang baik – pemimpin agama sangat berpengaruh dalam masyarakat ini – mereka dapat berbicara tentang stigma dan diskriminasi terhadap komunitas transgender,” katanya.

‘Sebagai seorang dokter dan peneliti, saya ingin rekomendasi penelitian saya sampai pada sebuah hasil. Satu rekomendasi adalah perlunya dialog yang bermakna antara pemimpin agama dan transgender. ‘

Sementara Dr. Sima Barmania tidak mengaku berbicara atas nama individu transgender tapi dia mengerti dampak dari kata-kata Mufti.

“Langkah pertama adalah memanusiakan kembali individu transgender, karena beberapa orang bahkan tidak menerima mereka sebagai manusia,” katanya.

‘Tapi bagaimana Anda akan mengubah persepsi transgender atau’ yang lainnya ‘jika Anda tidak menemui mereka dan memahami .mereka“Ada beberapa orang yang menganggap tidak boleh ada keterlibatan sama sekali dengan pemimpin agama, tapi mereka sangat berpengaruh, mungkin mereka tidak akan mengakui sebagai jenis kelamin yang lain, tetapi apakah mereka bisa mengakui mereka sebagai manusia. Itu langkah pertama. “


Meminta maaf

Zulkifli tidak hanya mengatakan fatwa tersebut harus dipertimbangkan kembali tapi dia ingin bekerja sama dengan kelompok transgender.

Tahun lalu, setelah mengunjungi Pusat Komuniti Ikhlas di Chow Kit, Kuala Lumpur, dia meminta maaf kepada sejumlah kelompok terpinggirkan termasuk; individu transgender dan pekerja seks, karena cara Malaysia memperlakukan mereka.

“Hati siapa yang tidak tersentuh setelah melihat mereka, yang dihina oleh masyarakat, berdesak-desakan untuk menyambut kami. Wajah mereka dengan jelas menunjukkan betapa bersemangat dan tersentuh mereka oleh kehadiran kami, ” tulisnya.

“Kami sebagai perwakilan umat dengan tulus meminta maaf atas sikap tidak senonoh beberapa orang Muslim terhadap komunitas ini,” katanya seperti dikutip oleh the Malay Mail Online. (R.A.W)

Sumber:

GSN

MMO

Share Button
Tags
LGBTlgbt indonesiaLGBT MalaysiaLGBT MuslimTransgender
tweet
Penelitian Terbaru Ipsos: Etika Sosial Terhadap Individu Transgender di 16 Negara
Untuk Pertama Kalinya Individu Transgender Dapat Menjadi Pramuka di Pakistan

Related posts

  • Taman Hiburan Disney Memberikan Aturan yang Lebih Inklusif untuk Pegawai

    Taman Hiburan Disney Memberikan Aturan yang Lebih ...

    16 April 2021

  • UU Kesetaraan Pernikahan Swiss Dihadapkan Pada Referendum Nasional

    UU Kesetaraan Pernikahan Swiss Dihadapkan Pada Referendum ...

    14 April 2021

  • Sekolah Kedokteran Terkemuka Korea Membuka Kelas Tentang Perawatan Kesehatan LGBT

    Sekolah Kedokteran Terkemuka Korea Membuka Kelas Tentang ...

    12 April 2021

  • Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem AI Merusak Identitas LGBT

    Komputer Itu Biner, Manusia Bukan: Bagaimana Sistem ...

    10 April 2021

  • Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu Perdebatan di Thailand

    Permohonan Seorang Transpuan untuk Dinas Militer Memicu ...

    8 April 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.