31 January 2023
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Weibo Sensor Konten LGBT, Warga China Protes

Weibo Sensor Konten LGBT, Warga China Protes

Posted by :katumiri Posted date : 17 April 2018 In Internasional Comments Off on Weibo Sensor Konten LGBT, Warga China Protes

SuaraKita.org – Dengan tagar  #Iamgaynotapervert dan gambar hati dan pelangi, puluhan ribu warga China membanjiri halaman media sosial selama akhir pekan untuk memprotes upaya penyensoran gambar, video dan kartun yang bertema gay.

Protes tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Weibo, salah satu situs jejaring sosial paling populer di China pada hari jum’at (13/4), yang akan menghapus unggahan yang berkaitan dengan LGBT, sebagai bagian dari upaya “pembersihan” yang dilakukan selama tiga bulan.

Pihak Weibo  mengatakan bahwa mereka akan mencoba untuk membatasi penyebaran konten seksual sugestif dan kekerasan dan bahwa penyensoran itu akan menargetkan kartun, gambar, teks, video pendek dan fiksi romantis. Situs itu mengatakan tujuannya adalah untuk mempromosikan lingkungan “yang harmonis” dan untuk mematuhi hukum keamanan siber yang ketat yang diberlakukan oleh Presiden Xi Jinping.

Beberapa akun segera dimatikan dengan pesan bahwa pos mereka berisi “konten ilegal” tetapi pengumuman Weibo malah menarik 24.000 komentar dan diteruskan sebanyak 110.000 kali. Lebih dari 170.000 orang menggunakan tagar “I am gay” sebelum akun mereka ditutup tengah hari pada hari Sabtu (14/4).

Warga China mengatakan kampanye itu adalah tanda lain diskriminasi terhadap lesbian, gay, biseksual dan transgender di China, lebih dari dua dekade setelah negara itu mendekriminalisasi homoseksualitas.

Cina telah mendekriminalisasi homoseksualitas pada tahun 1997 dan mendeklasifikasinya sebagai penyakit mental pada tahun 2001 tetapi otoritas pemerintah masih mengendalikan praktik diskriminasi dalam banyak hal.

Situs New York Times mengutip koran lokal Cina The People’s Daily yang memuat artikel yang mengatakan bahwa menjadi gay atau biseksual adalah “bukan penyakit,” tetapi menambahkan bahwa individu gay perlu “memikul tanggung jawab sosial mereka sendiri ketika mengadvokasi hak-hak mereka”.

Sesuai undang-undang keamanan siber baru, China dapat menekan entitas pribadi untuk menyensor konten yang dianggap tidak pantas.

Seorang pengguna Weibo menulis,”Tidak boleh ada homoseksualitas di bawah sosialisme?”. “Tidak dapat dipercaya bahwa China maju secara ekonomi dan militer tetapi kembali ke era feodal dalam hal ide.”

Bulan lalu, festival film Beijing menarik film bertema gay nominasi Oscar Call Me By Your Name dari kalendernya tanpa penjelasan.

Sementara itu di tanah air, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Izza mengatakan pihaknya telah menyampaikan surat permintaan kepada Google Play Store Indonesia untuk melakukan pemblokiran aplikasi LGBT di Indonesia. Dari 73 aplikasi yang diminta dihentikan, 14 di antaranya telah dihentikan. Noor menuturkan pihaknya masih terus melakukan penelusuran untuk menemukan bukti bahwa aplikasi kencan untuk LGBT itu memuat konten pornografi. “Kita berharap aplikasi lainnya bisa di-take down oleh Google,” tuturnya. (R.A.W)

Pembaruan berita:

Pihak Weibo pada Senin (16/4) kemarin akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak lagi menargetkan konten-konten gay, namun hanya menyensor konten-konten yang terkait dengan pornografi, kekerasan dan kesadisan. Weibo juga berterima kasih atas masukan yang diberikan oleh warganet. 

 

Sumber:

Aninews – Tempo – Advocate – NYtimes – GSN

Share Button
Tags
Hak LGBTinternetLGBTLGBT Chinalgbt indonesiamedia sosialWeibo
tweet
Hakim Federal Texas Memutuskan Pekerja LGBT Dilindungi Dari Diskriminasi
Pakistan Membuka Sekolah Transgender Pertama

Related posts

  • Penelitian Membuktikan Bahwa Atlet Transpuan Setara Dengan Atlet Perempuan Cisgender

    Penelitian Membuktikan Bahwa Atlet Transpuan Setara Dengan ...

    28 January 2023

  • Belanda Mengubah Konstitusi Untuk Melarang Diskriminasi Berbasis Orientasi Seksual

    Belanda Mengubah Konstitusi Untuk Melarang Diskriminasi Berbasis ...

    27 January 2023

  • FIFA Mendenda Federasi Sepak Bola Meksiko Atas Ujaran Homofobik di Piala Dunia

    FIFA Mendenda Federasi Sepak Bola Meksiko Atas ...

    17 January 2023

  • Budaya Popper dan Queer: Kisah Cinta yang Kontroversial

    Budaya Popper dan Queer: Kisah Cinta yang ...

    27 December 2022

  • Negara-Negara Asia Berjuang untuk Kemajuan LGBTQ+

    Negara-Negara Asia Berjuang untuk Kemajuan LGBTQ+

    23 December 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.