25 February 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Pakistan Membuka Sekolah Transgender Pertama

Pakistan Membuka Sekolah Transgender Pertama

Posted by :katumiri Posted date : 18 April 2018 In Internasional 0


SuaraKita.org – Sebuah sekolah khusus transgender diresmikan dalam sebuah acara di Gaddafi Stadium di kota Lahore, kota yang dianggap sebagai salah satu kota paling liberal dan progresif di Pakistan.

“Kami akan memberikan pelatihan dan kurikulum berbasis keterampilan kepada komunitas transgender yang telah mendaftar bersama kami,” kata Moizzah Tariq, yang LSMnya Exploring Future Foundation (EFF) mengatur acara peresmian sekolah untuk transgender ini.

“Sebagian besar dari mereka telah menunjukkan minat di sektor industri fesyen termasuk belajar tentang kosmetik, perancangan busana, bordir, dan jahitan, sementara beberapa juga menunjukkan minat dalam desain grafis dan keterampilan kuliner,” lanjutnya. “Setelah mendapatkan informasi dari mereka,  kami merancang program kami untuk mereka.”

Pemilik sekolah, Asif Shahzad, menambahkan bahwa dia berharap sekolah transgender ini akan menjadi “arus utama” di dunia Islam. Dia mengatakan sekolah di Pakistan terinspirasi oleh pendirian dan penutupan  dari fasilitas pendidikan Islam bagi transgender yang serupa di Indonesia.

Pada tahun 2016, pihak berwenang di Yogyakarta menutup pesantren untuk transgender Al Fatah dengan tuduhan penyalah gunaan alkohol, karaoke dan kegiatan lainnya yang menyebabkan keluhan dari penduduk setempat. Sebelum pemerintah menutupnya, pesantren tersebut menerima kunjungan dari puluhan anggota Front Jihad Islam (FJI), sebuah organisasi lokal, yang bersikeras bahwa mereka perlu mengetahui apakah “kegiatan menyimpang” terjadi di pesantren. Pesantren Al-Fatah terus beroperasi selama beberapa waktu meskipun tidak memiliki lisensi.

“Kami berusaha meyakinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, dan juga mencoba memberi tahu seluruh masyarakat bahwa mereka juga manusia dan bahwa mereka harus diperlakukan sebagai manusia,” kata Asif Shahzad tentang sekolahnya di Pakistan.

Sekolah ini mengakomodasi orang-orang dari segala usia dan memberikan murid mereka  kualifikasi setara diploma yang akan memungkinkan murid untuk mencari pekerjaan atau memulai bisnis mereka sendiri.

Acara pembukaan sekolah ini dihadiri oleh beberapa aktivis transgender paling terkenal di Pakistan, termasuk penyiar berita transgender Marvia Malik dan aktris Zara Changezi, dan menampilkan permainan yang mengeksplorasi dampak HIV pada komunitas LGBT.

Hak LGBT di Pakistan masih sangat dibatasi di bawah hukum Islam negara itu, dengan hukuman resmi untuk hubungan sesama jenis adalah hukuman mati, meskipun hukum ini tidak sering ditegakkan.

Dalam banyak kasus, mereka yang dituduh sodomi sering menjadi sasaran kekerasan oleh massa yang melakukan persekusi atas nama Islam, yang juga secara teratur turun ke jalan untuk menuntut kepatuhan yang lebih ketat terhadap Hukum Syariah.

Massa semacam itu juga biasanya menargetkan orang Kristen, yang dianggap melanggar undang-undang penodaan agama dan biasanya tetap berada di dasar sistem kasta sosial negara.

Namun, kelompok transgender masih menikmati perlindungan sipil di bawah undang-undang yang mengikuti putusan pengadilan di tahun 2009 yang dirancang untuk melindungi mereka dari diskriminasi dan pelecehan.

Hak-hak transgender telah berkembang pesat sejak keputusan itu, dan tahun lalu komite Senat negara itu mengeluarkan “Pasal Hak Individu Transgender (Perlindungan Hak)” 2017 yang memberi mereka perlindungan penuh di bawah hukum. (R.A.W)

Sumber:

Breitbart

Share Button
Tags
Hak Asasi ManusiaHak TransgenderHak Untuk Mendapatkan PendidikanLGBTlgbt indonesiaLGBT PakistanTransgender Pakistan
tweet
Weibo Sensor Konten LGBT, Warga China Protes
Gallery of Modern Art Skotlandia Mendapatkan Dana Hibah Untuk Ekshibisi LGBT

Related posts

  • Kelompok LGBT dan Etnis Turun ke Jalan untuk Memprotes Junta Militer Myanmar

    Kelompok LGBT dan Etnis Turun ke Jalan ...

    24 February 2021

  • Seruan Komisi HAM Internasional untuk Pencabutan Hukum Homofobik Jamaika

    Seruan Komisi HAM Internasional untuk Pencabutan Hukum ...

    22 February 2021

  • Tentara Inggris yang Dipecat karena LGBT Bisa Mendapatkan Medali Mereka Kembali

    Tentara Inggris yang Dipecat karena LGBT Bisa ...

    19 February 2021

  • Penelitian tentang Penilaian Orientasi Seksual Berbasis Suara yang Dapat Memicu Diskriminasi Berbasis Kelompok

    Penelitian tentang Penilaian Orientasi Seksual Berbasis Suara ...

    17 February 2021

  • LGBT Dewasa Lebih Mungkin Mengalami Efek Negatif COVID-19

    LGBT Dewasa Lebih Mungkin Mengalami Efek Negatif ...

    15 February 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.