30 June 2022
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Women’s March Malaysia Mendorong Penegakan Hak-Hak LGBT

Women’s March Malaysia Mendorong Penegakan Hak-Hak LGBT

Posted by :katumiri Posted date : 14 February 2019 In Internasional Comments Off on Women’s March Malaysia Mendorong Penegakan Hak-Hak LGBT

SuaraKita.org – Penyelenggara Women’s March Malaysia berusaha untuk melindungi hak-hak LGBI bersamaan dengan penegakan hak yang setara bagi perempuan.

Tuntutan pertama dari acara yang akan dilaksanakan pada 9 Maret adalah untuk ‘mengakhiri semua kekerasan berdasarkan gender dan orientasi seksual’, kata penyelenggara pada konferensi pers baru-baru ini.

Tema tahun ini adalah ‘stop violence, respect women’.


Tema tersebut muncul di tengah upaya penumpasan terhadap warga LGBT dan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan trans di Malaysia yang mayoritas Muslim.

Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya dua perempuan trans dipukuli sampai mati.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa Malaysia ‘tidak dapat menerima hak LGBT’.

Ratusan warga turun ke jalan-jalan ibukota Kuala Lumpur pada 2018 untuk berpawai demi hak-hak perempuan.

Menurut media setempat, ada sekelompok lelaki yang berusaha melecehkan peserta setelah pawai berakhir.

Ada 5 tuntutan dalam penyelenggaraan Women’s March

1.  Akhiri segala kekerasan berdasarkan gender dan orientasi seksual

2. Pelarangan pernikahan anak

3. Pastikan hak dan kebebasan kita untuk membuat pilihan atas tubuh dan kehidupan kita sendiri

4. Pastikan upah minimum mulai dari RM1800

5. Hancurkan patriarki dan bangun demokrasi sejati

Penumpasan anti-LGBT di Malaysia
Seorang mufti senior di Malaysia bulan lalu menjadi tokoh terakhir untuk berbicara melawan orang-orang LGBT.

Mufti wilayah Perlis,  Asri Zainul Abidin mendesak umat Islam di negara itu untuk memperlakukan perempuan trans sebagai lelaki. “Hanya ada dua jenis kelamin yang diakui,” katanya.

Dua perempuan trans tewas dalam waktu kurang dari sebulan di kota Klang.

Aktivis transgender Malaysia Nisha Ayub mengatakan serangan terhadap komunitas transgender sedang meningkat di Malaysia.

Nisha menyalahkan media arus utama, badan keagamaan tertentu, beberapa politisi, dan lembaga pemerintah.

“Mereka menggambarkan komunitas LGBTI sebagai penyimpangan,” kata aktivis itu. ‘Pernyataan-pernyataan ini mendorong kebencian dan menciptakan kekerasan yang terjadi saat ini’. (R.A.W)

Sumber:

GSN


Share Button
Tags
Hak LGBThak perempuanLGBTlgbt indonesiaLGBT MalaysiaWomen's March
tweet
Mantan Pelaku Praktik Terapi Konversi Mendukung Seruan Agar Praktik Tersebut Dilarang
Pasangan Sejenis Menuntut Kesetaraan Pernikahan di Jepang pada Hari Valentine

Related posts

  • Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 tahun

    Parade Pride Thailand Diadakan Resmi Setelah 16 ...

    7 June 2022

  • APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat Merayakan Bulan Kebanggaan 2022 Semuanya

    APCOM merilis Laporan Tahunan 2021 dan Selamat ...

    3 June 2022

  • Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    Marvel Memperkenalkan Pahlawan Super Transgender

    21 May 2022

  • Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan Sesama Jenis Pada November

    Pemerintah Tokyo Berencana Untuk Memulai Sistem Kemitraan ...

    14 May 2022

  • Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di London

    Museum LGBTQ+ Pertama di Inggris Dibuka di ...

    10 May 2022

  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.