7 March 2021
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • youtube
  • twitter
  • facebook

SuaraKita

  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Liputan
    • Siaran Pers
  • Event
  • Cerita
  • Opini
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Foto
  • Video
  • Referensi
    • Buku
    • Film
    • OV Zine
You Are Here: Home » Berita » Internasional » Orang LGB Mendapat Lebih Banyak Pelecehan di Aplikasi Kencan Daripada Heteroseksual

Orang LGB Mendapat Lebih Banyak Pelecehan di Aplikasi Kencan Daripada Heteroseksual

Posted by :katumiri Posted date : 27 May 2020 In Internasional 0

SuaraKita.org – Sebuah jajak pendapat Pew Research baru-baru ini menggali lebih dalam tren yang dialami orang dalam kencan online. Menurut hasil, pengguna lesbian, gay, dan biseksual lebih sering mengalami pelecehan daripada pengguna yang heteroseksual. 

Data menunjukkan bahwa 48 persen pengguna aplikasi kencan LGB telah mengalami seseorang yang menghubungi mereka lama setelah mereka menyatakan mereka tidak tertarik, dibandingkan dengan 35 persen pengguna heteroseksual.

Lebih jauh lagi, 17 persen pengguna aplikasi LGB mengatakan bahwa mereka pernah menerima ancaman pelecehan secara fisik oleh orang-orang lain, dibandingkan dengan hanya 7 persen pengguna heteroseksual.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa orang LGB dewasa lebih menyukai menggunakan aplikasi kencan online daripada orang heteroseksual. Faktanya, 55 persen LGB mengklaim mereka pernah menggunakan situs atau aplikasi kencan online, dibandingkan dengan 28 persen orang heteroseksual.

Selain itu, 28 persen orang dewasa LGB mengatakan bahwa mereka bertemu pasangannya secara online, dibandingkan dengan 11 persen orang heteroseksual; dan 37 persen orang dewasa LGB saat ini menggunakan situs atau aplikasi kencan online, dibandingkan dengan 24 persen orang heteroseksual.

Lebih dari setengah pengguna aplikasi kencan online LGB (56 persen) mengatakan bahwa mereka telah menerima pesan atau gambar eksplisit secara seksual yang tidak mereka minta, dibandingkan dengan 32 persen pengguna heteroseksual.

Dijelaskan pula bahwa 90 persen dari pengguna aplikasi kencan online LGB benar-benar berpikir itu adalah “biasa” bagi orang untuk menerima pesan atau gambar yang eksplisit secara seksual yang mereka tidak minta, dibandingkan dengan 80 persen pengguna heteroseksual.

Penelitian juga menunjukkan bahwa 41 persen (atau empat dari 10) pengguna aplikasi  kencan online LGB mengatakan bahwa seseorang menyebut mereka dengan nama yang ofensif di situs atau aplikasi kencan, dibandingkan dengan 25 persen pengguna heteroseksual.

Pew Research juga mencatat bahwa sebagian besar pengguna aplikasi kencan online LGB (78 persen) merasa bahwa “situs kencan dan aplikasi adalah cara yang sangat atau agak aman untuk bertemu orang,” dibandingkan dengan 69 persen dari pengguna aplikasi kencan online heteroseksual.(R.A.W)

Sumber:

Advocate

Share Button
Tags
aplikasi kencan onlineLGBTlgbt indonesiaPelecehanPew Research Center
tweet
PBB Diminta Memerangi Homofobia yang Menggunakan COVID-19 untuk Menyebarkan Kebencian dan Kekerasan
Apa yang Mendorong Perubahan Moral Indonesia

Related posts

  • Pengadilan Malaysia Memutuskan Larangan Seks LGBT Negara Bagian Selangor Tidak Konstitusional

    Pengadilan Malaysia Memutuskan Larangan Seks LGBT Negara ...

    2 March 2021

  • Pemerintah Selandia Baru Berjanji untuk Melarang Terapi Konversi

    Pemerintah Selandia Baru Berjanji untuk Melarang Terapi ...

    26 February 2021

  • Kelompok LGBT dan Etnis Turun ke Jalan untuk Memprotes Junta Militer Myanmar

    Kelompok LGBT dan Etnis Turun ke Jalan ...

    24 February 2021

  • Seruan Komisi HAM Internasional untuk Pencabutan Hukum Homofobik Jamaika

    Seruan Komisi HAM Internasional untuk Pencabutan Hukum ...

    22 February 2021

  • Tentara Inggris yang Dipecat karena LGBT Bisa Mendapatkan Medali Mereka Kembali

    Tentara Inggris yang Dipecat karena LGBT Bisa ...

    19 February 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Populer

  • Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    Minang Bukan Islam,Begitu Sebaliknya (Sebuah Tanggapan)

    4 January 2013
  • Surat Terbuka Kepada Fahira Idris

    20 March 2013
  • Komunitas Gay Protes Pernyataan Khofifah Indar Parawansa

    6 July 2012
  • [Kisah] Aku Seorang Asexual

    [Kisah] Aku Seorang Asexual

    29 October 2015
  • <!--:id-->Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012<!--:-->

    Ada yang “tidak beres” dengan kritikan Juri Indonesian Idol 2012

    5 April 2012
  • youtube
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2014, All Rights Reserved.