Suarakita.org- Kisah ini berada di sebuah lorong kota Dhaka, Bangladesh, yang secara khusus dijadikan tempat berjualan daging dan ayam hidup. Sebagian lorong sempit itu memiliki tangga terbuat dari semen yang menukik terjal menjadi gambaran tempat dimana seorang transgender asal Bangladesh dicari-cari untuk dinobatkan sebagai pahlawan. Read more »
Suarakita.org- Angin lembut dan bunyi gamelan bali disekitar membawakan kami sepenggal cerita. Cerita yang mungkin tidak banyak orang tahu bahwa Kitty (bukan nama asli), seorang perempuan dengan perawakan kecil, pernah menjalin hubungan asmara dengan perempuan dimasa SMA dahulu. Read more »
Oleh: Nico Ajah* Suarakita.org- Malam ini sekitar pukul 19.00 di sebuah dorm di kawasan Jalan Gejayan, Sleman, Yogyakarya. Aku enggan untuk pulang ke dorm, yang jaraknya sekitar 10 meter dari tempat kejadian perkara. Diskusi hangat ala calon... Read more »
Suarakita.org- Apa itu fujoshi dan fudanshi? “Membahas tentang Fujoshi dan Fudanshi kita harus memulai dari istilah yaoi.” Kata Adhit seorang fudanshi asal Bandung. Read more »
Suarakita.org- Sahabat saya memutuskan untuk membagi kisahnya tentang bagaimana dirinya bisa mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang gay. Dia mengundang saya ke tempat kosnya yang berada di dekat kampus tempatnya menuntut ilmu di Bandung, Jawa Barat. Sebut saja namanya Ratu (bukan nama asli). Seorang perempuan dengan rambut panjang hitam terurai. November tahun ini Ratu akan berumur dua puluh. Read more »
Suarakita.org- Kisah ini tertuang karena dorongan kompleksitas proses ritus tubuh dalam dunia panggung tari yang tak lagi memandang gender sebagai identitas tubuh. Sosok kali ini adalah seorang penari Lengger Banyumasan yang akhirnya memilih untuk menjadikan tubuh dan jiwanya sebagai tubuh kontemporer sekaligus “no-gender”. Ia bernama Rianto Manali, penari gemulai dalam sosok keseharian yang sederhana. Read more »
Suarakita.org- Sore itu, jelang waktu magrib, seperti biasa, seorang waria berpakaian santai, cukup kaos dan celana selutut dengan tas terslempang di pundaknya melewati area patung GOR Senen, Jakarta Pusat, sedang melangkahkan kakinya ke warung pojok yang telah menjadi tempatnya bersantai. Tak nampak istimewa dalam penampilannya, semua seakan wajar kecuali saat dia berbicara. Waria itu bernama Nita. Saya biasa memanggilnya: Jeng Nita. Read more »
Suarakita.org- Saya ingin berbagi pengalaman saya selama bergabung dalam paduan suara di kampus saya. Read more »