Oleh: Silva Neves*
SuaraKita.org – Anda mungkin menganggap pesta chemsex sebagai tempat bersantai total, tetapi apa yang saya lihat di ruang konsultasi saya adalah sisi gelapnya. Sedihnya, kebanyakan lelaki yang datang kepada saya ketika kematian telah membayangi mereka. Saya sering mendengar: ‘Seorang teman saya baru saja meninggal karena chemsex. Dia baru 30 tahun. Saya tidak ingin ini terjadi pada saya. “
Statistiknya di Inggris cukup mengkhawatirkan: perilaku chemsex begitu umum di antara lelaki gay yang oleh dokter disebut sebagai epidemi. Ini adalah masalah yang diamati di semua kota besar di Inggris, dan di seluruh dunia. Jadi, apa yang membuat chemsex begitu populer?
Chemsex: Istilah yang digunakan dalam melakukan hubungan seksual sambil mengkonsumsi narkoba tertentu.
Tentu saja, jawabannya rumit. Di sini, di Inggris kita bisa bersyukur atas hak yang kita miliki. Namun, homofobia tetap ada, sebagian besar secara diam-diam. Terlahir sebagai gay, kita dapat dengan mudah merasakan bahwa kita berbeda dari anak lelaki lain pada usia yang sangat muda. Kita cenderung memahaminya dengan kata-kata seperti: ‘Ada yang salah dengan saya’ atau ‘saya salah’, yang kemudian menjadi keyakinan inti saat kita tumbuh dewasa.
Sebagai orang dewasa, kita mungkin tidak sadar akan keyakinan inti ini. Kita mungkin berpikir: ‘Saya melela, saya bangga, semuanya akan baik-baik saja’. Namun, jauh di dalam gua-gua alam bawah sadar, keyakinan ‘saya salah’ menggerayangi dan mengekang.
Saya sering mendengar: ‘Lelaki gay hanya menginginkan seks’, ‘sulit mencari pasangan karena tidak ada yang menginginkan sebuah hubungan’. Ketika saya mendengar komentar-komentar ini, apa yang benar-benar saya dengar adalah keyakinan inti yang tidak disadari: ingin mendapatkan suatu hubungan yang berarti. Menghindari keintiman melindungi kita dari rasa takut untuk mencari ke dalam dan menghadapi keyakinan inti itu, sesuatu yang dianggap menakutkan dan menyakitkan.
Di sinilah chemsex menjadi berguna. Obat-obatan khas yang dipakai adalah kristal shabu , membawa euforia dan gairah seksual. Dan GHB atau GBL yang berfungsi sebagai disinhibitor (penghambat perilaku, dalam hal ini rasa malu yang timbul ditekan oleh perasaan percaya diri) yang kuat. Kombinasi luar biasa: semua rasa malu dan kecemasan tentang diri kita mencair menjadi dunia seksual yang euforik.
GHB (Gamma-HydroxyButyricacid): GHB adalah senyawa yg bersifat anestetik (menghilangkan rasa nyeri) dan sedatif (obat-obatan yang menciptakan ketenangan dan pengurangan rasa sakit dan / atau kecemasan). Penggunaan GHB cenderung membuat si pemakai merasa mabuk seperti mabuk alkohol.
GBL (Gamma-Butyrolactone): GBL adalah senyawa yang dapat digunakan sebagai anestesi dan obat penenang
Saya mendengar orang berkata: ‘Ini adalah satu-satunya saat saya merasakan hubungan nyata dengan orang lain’, ‘Saya tidak perlu khawatir tentang tubuh saya, saya dijamin diterima’. chemsex adalah epidemi karena untuk jangka waktu tertentu, ia memberikan ilusi untuk menyembuhkan rasa sakit menjadi gay di dunia heteroseksual, dan itu terasa sangat enak.
Namun, ada biaya tinggi untuk membayar harga “kenikmatan” sementara ini.
Beberapa orang merasa sangat putus asa dengan pembicaraan-pembicaraan negatif ini sehingga mereka ingin lebih banyak obat agar terluput dari rasa sakit psikologis ini. Dan siklus chemsex dimulai lagi. Seiring waktu, satu-satunya kontak dengan individu gay lain adalah dengan mereka yang terlibat dalam chemsex yang kembali menanamkan keyakinan inti: ‘semua gay adalah sama’. Ini tentu saja tidak akurat.
Jika Anda ingin merasa terhubung dengan orang lain, Anda dapat melakukannya dengan sadar. Jika Anda ingin bebas dari keyakinan inti yang tidak disadari, mungkin dengan terapi; lakukanlah, itu adalah investasi luar biasa yang biayanya jauh lebih rendah daripada biaya chemsex.
Jawaban untuk merasa lebih baik menurut Anda sendiri dan melakukan kontak seksual yang menyenangkan dengan lelaki lain ada di dalam diri Anda. Dan saya yakin komunitas gay dapat berbuat lebih banyak untuk membantu. Kita harus lebih ramah satu sama lain, mengurangi penolakan dan rasa yang lebih dalam penerimaan.
Di ruang konsultasi saya, saya membantu klien saya untuk berani dan merangkul kerentanan dengan pertemuan seksual mereka dalam keadaan sadar; sulit untuk memulai, tetapi juga akan menjadi pengalaman yang luar biasa
Harapan saya untuk komunitas gay adalah bahwa kita dapat menciptakan cara baru untuk menjadi gay di dunia yang kita tinggali: sebuah tempat di mana kita menumbuhkan rasa cinta pada diri, pemeliharaan diri dan penerimaan total satu sama lain. Kemudian, mungkin, seluruh dunia dapat belajar dari kita. (R.A.W)
*Silva Neves adalah seorang psikoterapis hubungan psikoseksual, dan ahli trauma klinis. Anda dapat mengunjungi situs resminya di sini, dan mengikutinya di Twitter di sini.
Sumber:
29 January 2024
18 January 2024
3 January 2024
21 December 2023
19 December 2023