“Ira ingin berubah, ingin kembali normal dan bertobat. Jadi tante mohon sama kamu, jangan ganggu Ira lagi. Kalau kamu memang menyayanginya, biarkan ia hidup bahagia dengan calon suaminya dan keluarganya kelak.” Perempuan baya itu berbicara tanpa melihatku, seolah-olah aku ini adalah sesuatu yang sangat menjijikkan untuk sekedar dilihat. Read more »
Suarakita.org- Sejak Ibu meninggal dunia; Ayah tak bahagia. Kabut hitam menyelimuti wajahnya. Tak pernah tersenyum, apalagi tertawa. Saya tak tahu penyebabnya. Yang saya tahu, rumah terasa sepi, kosong, dan mati. Ayah ada, tetapi tak hadir. Seolah hidup dalam dunianya sendiri. Saya juga sedih kehilangan Ibu. Namun bisa mengikhlaskannya. Siapakah yang bisa menolak kematian? Tak ada. Segala yang lahir pasti kembali ke asalnya. Read more »
Penulis: Aris Kurniawan* Dia menelpon lagi. Malam-malam. “Kenapa sih susah banget angkat telpon?” “Hapeku ketinggalan.” “Dia pulang hari ini,” Read more »
Dimanjakan oleh dua hektar lahan yang mekar ini rasanya mataku menjadi warna-warni. Taman Keukenhof, antara Amsterdam dan Den Hag memang selalu memanjakan pengunjungnya dengan dua puluh tujuh juta bunga tulip dari lima ratus varietas di tiap musim seminya. Read more »
Kamu muncul ketika aku menutup halaman terakhir novel yang kubaca dan bersiap meninggalkan meja di kafe sunyi itu. Read more »
Oleh: Antok Serean*. “Gimana rasanya setelah menikah?”. “Lega.”. “Kok kayak habis orgasme.”. “Ha-ha-ha…” Read more »
Sungai Darah Sungai Sejarah Oleh: Antok Serean* Suarakita.org- Barangkali hanya aku yang mengenang sungai sebagai sejarah, yang gemericiknya membangkitkan cerita masa lalu, yang di dalamnya terekam tawa sekaligus ngilu. Barangkali hanya aku yang merindu geliat di... Read more »
Waktu Sejenak Henti di Stasiun Oleh: Banyu Bening* Suarakita.org- Stasiun tak pernah lengang, hiruk pikuk manusia seperti mengejar waktu yang berlarian jual mahal. Namun tidak bagiku dan kekasihku, semalaman waktu serasa berhenti di peron. Memutar... Read more »