Cerita pendek "Sketsa Musim Semi". Oleh: Sulfiza Ariska*...HANAMI telah menjelang. Ranting-ranting ramping sakura diselimuti gerimbun embun dan kelopak-kelopak mankai. Kabut pagi musim semi yang ... Read more »
Suarakita.org- Pagi ini terasa dingin sekali. Tidak seperti biasanya. Matahari juga belum menunjukan seluruh wajahnya. Hanya sedikit cahaya yang sekilas menerangi langkahku. Mungkin Matahari memberikan waktu. Read more »
Suarakita.org- Satu. Lucu. Itulah kesan pertama kali aku melihatnya. Dengan tinggi badannya yang lebih tinggi dariku sedikit, senyum manisnya, dan suaranya ketika tertawa. Entahlah, yang terlintas di pikiranku saat itu hanyalah dia sangat lucu dan menggemaskan. Tak aneh jika banyak perempuan yang mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Tapi aku tidak, aku cukup memandanginya dari jauh saja. Read more »
Suarakita.org- “Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu....” Read more »
Suarakita.org- Menjelang subuh ngungun itu Ramzi pergi meninggalkan rumah. Menjinjing jaket dan ranselnya Ramzi melangkah berjingkat menyeberangi ruang tengah, membuka pintu depan perlahan-lahan, Read more »
Suarakita.org- Hai, Adam! Lama tak jumpa. Apa kabarmu, sayang? Semoga sehat-sehat saja. Ah, pastilah kamu sehat, lihat saja dirimu: kamu tambah berotot! Apa kamu ikut kelas gym? Aku ingat sekali bahwa kamu tak bias hidup tanpa mengemil Read more »
Suarakita.org- "Aku mau putus," kataku pelan. Damar tersontak dari tempatnya duduk, menatapku dengan raut muka tidak percaya. "Apa?" Read more »
Suarakita.org- Kata dia: pakaian yang paling membuat aku cantik adalah saat pakaian itu tak kupakai, mukadimah tiap kali dia ingin bercinta. Hilang semua bekas luka, hanya sesuatu tak bernama yang menjalari remang bulu di sekujur tubuhku, remang yang sama pula. Read more »