Oleh: Imam Ocean* Aku menemukan tubuhnya berlumur darah tepat di depan pintu. Terkulai lemas memucat hangat. Aku panik. Siapa gerangan lelaki tampan yang nasibnya hampir direngkuh maut? Suarakita.org – Malam itu, aku pulang dari kerja. Jam sebelas... Read more »
Suarakita.org - Namaku lelaki. Setidaknya itu yang dihadiahkan orang-orang padaku. Nama ialah doa. Menjadi tangguh dan pemberani. Gagah dan superior. Segalanya begitu melekat, erat sejak mataku menghirup dunia. Dunia yang membiakkan pendoa-(tak ubahnya)-pendosa. Read more »
Oleh: Peri Andrian Al Qudus Suarakita.org – Di pesisir pantai kami meragu, mengaduh, pun mengeluh pada merdu laut ketujuh. Aku berkaca bercerita pada lautan biru yang sedang senduh. Ombak bergulung malu-malu di senja minggu, malu mengusik kamu-kamu... Read more »
Suarakita.org - Paris malam ini seperti kota yang nyaris kelelahan. Fantasi tentang tubuh-tubuh yang haus akan penaklukan tubuh-tubuh lain laiknya putau yang menggoda untuk dihisap. Lalu, satu ruangan berukuran tiga kali empat di apartemen ini mendadak jadi bejana yang siap menampung sperma, lendir sekaligus kesedihan yang otentik. Laku-laku manusia yang mengaku menanggung akalnya sendiri ada yang ditemukan lumpuh dihajar sepi. Siapa aku, kau dan mereka? Kita adalah dua anak semesta yang memerankan lakon roman picisan. Tanganmu ringan jika sudah menyentuh bagian tubuhku, lidahmu senantiasa kencang berucap avale mes coquilles grosse pute! Kau seperti kerasukan. Ah tidak. Delirium. Aku membayangkanmu terserang delirium. Read more »
SuaraKita.org - Pernahkah terpikirkan dalam benakmu untuk sedikit saja merasakan kebahagiaan? Kebahagiaan yang tentu saja tidak hanya secepat air mani yang berlalu. Kebahagiaan yang durasinya bisa dikatakan lama. Kebahagiaan yang menurutku adalah kebahagiaan yang sejati. Aku menyebutnya kebahagiaan plateau. Read more »
Di pinggiran sungai, aku adalah perempuan paling bahagia, berjalan riang gembira seperti peri-peri centil yang keberadaannya hanya diakui oleh beberapa manusia. Aku akan terus mewarnai malam. Akan terus mendiami duniaku sampai ibuku tersayang memahami jiwaku bukanlah untuk membelah kayu dan membalik tanah. Read more »
Selamat merapal mantra kehidupan, manusia. Alles Gute zum neuen Jahr. Read more »
Itu lukisan amarahku, yang kini sudah berganti judul menjadi “Cinta di Malam Natal”. Warna-warna yang berantakan itu mewakili apa itu cinta sebenarnya. Mahkluk yang sangat rumit untuk dijelaskan. Read more »