Kupersilakan, pelacur, waria, peminum untuk beribadat didalamnya. Syiah, Sunni, Ahmadiyah, kuberi tempat. Bersujud dalam khusyu. Read more »
Suarakita.org - Perisai embun, Basah.... Berlumur lendir bercampur darah Bersimbah luka dan kenikmatan; menyatu peluk Kemudian senyum dalam kegetiran Sembari menyulut rokok sebatang Read more »
Aku terbangun masih dengan kantuk Dan kau seenaknya hadir dengan puisi yang tiba tanpa mengetuk Mungkin itulah takdir bahwa emosi bisa jadi spontan dan tak perlu permisi Read more »
Oleh: Wida Puspitosari Seorang perempuan muda melihat batinnya dirajang sinis Purnalah ia, menuju nirwana yang kancap akan duri Euphorbia Bersama sunyi, ia berdekap mesra, menuju penghabisan Tiada kawan, apalagi kesayangan Mati sia-sia Diam-diam, darahnya... Read more »
Aku cinta kamu Tapi kamu menikahi dia, Jika ku tanya, dapatkah kau memilih aku dan bukan dia? Kau diam dan berbisik lirih, jangan buat aku memilih : Kalian berdua sama berarti dalam hidupku. Read more »
Oleh: Peri Andrian Al Qudus Suarakita.org – Di pesisir pantai kami meragu, mengaduh, pun mengeluh pada merdu laut ketujuh. Aku berkaca bercerita pada lautan biru yang sedang senduh. Ombak bergulung malu-malu di senja minggu, malu mengusik kamu-kamu... Read more »
Selamat merapal mantra kehidupan, manusia. Alles Gute zum neuen Jahr. Read more »
Air Susu ini menetes Nak... Tumpah, mencari mulut kecilmu. Malam terlampau tua untukku menghantarkanmu pada peraduan. Burung malam gelisah mendengar derit pintu yang tak kunjung henti. Ini masih permulaan, kata perempuan bertubuh tambun itu. Read more »